Tokoh Banser Lakukan Pelecehan Seksual Verbal dan Rasisme pada Tsamara Amany dan Suaminya

Jabarekspres.com – Penguduran diri Tsamara Amany sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menuai beragam komentar dari para tokoh dan Netizen.

Ada yang mendukung, ada juga yang menyayangkan lepasnya peran politik Tsamara Amany di partai berlambang bunga mawar ini.

Salah satu tokoh banser bernama akun twitter @GusNadjb mengaitkan hal tersebut pada paham politik dan darah keturunan Tsamara dan suaminya, Ismail Fajri Alatas.

Dia menduga kalau keputusan Tsamara keluar dari partai pendukung pemerintah itu lantaran karena mengikuti kiblat politik sang suami.

Tak hanya itu, pria yang mengaku bernama Gus Nadjib itu pun mengaitkan dengan darah keturunan keduanya yang berasal dari timur tengah, juga mengomentari urusan ranjang sepasang suami istri itu.

“Sesama antek Yaman saling berpelukan. Ternyata Idealisme masih kalah dengan urusan ranjang,” tulis akun Gus Nadjib yang disertai dengan unggahan foto pernikahan Tsamara Amany dengan Ismail Fajri Alatas.

Bahkan, ia menyebutkan perkataan tidak senonoh yang terkesan melecehkan secara seksual.

“Mungkin lebih maksimal penetrasinya. Play dong, play,” sambung pemilik akun dengan 12 ribu pengikut lebih itu.

Tokoh banser lakukan pelecehan seksual secara verbal terhadap eks kader PSI Tsamara Amany

Selain melakukan pelecehan seksual secara verbal, pemilik akun tersebut juga tampak memakai seragam Banser yang adalah salah satu organisasi yang dibentuk oleh para tokoh Nahdratul Ulama (NU).

Postingan tersebut pun mengundang komentar dari netizen.

“@GusNadjb sakit hati ya ?” tulis @dika***

“T*lol, itu pelecehan @GusNadjb anj***,” tulis akun @puell****

“Ya ampun mulutnya,” tulis akun @cinnamon***

Diketahui, Tsamara Amany resmi mengundurkan diri dari PSI pada Senin 18 April 2022.

Tsmara Amany menyatakan, pengunduran dirinya dari PSI karena ingin melanjutkan pengabdian dari luar partai politik.

Menurut Tsamara yang kini berada di New York, AS itu, meski tidak lagi melanjutkan karier di politik, dia menyampaikan masih terus aktif memperjuangkan isu-isu perempuan dan pemberdayaan perempuan.

Dia juga menegaskan akan terus mengabdikan diri untuk memperjuangkan kepentingan perempuan, tetapi tidak melalui jalur partai politik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan