Ridwan Kamil Ajak Pemuda Yogyakarta untuk Optimistis Membangun Bangsa dengan Berikan Solusi

YOGYAKARTA –  Dalam kunjungan kerjanya ke Yogyakarta Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil berkesempatan memberikan motivasi kepada mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) dalam acara talkshow Safari Iman Ramadhan (Safir) 1443 H.

Menurut Ridwan Kamil, sebagai pemuda harus memilki sifat optimistis untuk meraih Indonesia Emas pada 2045.

Indonesia sendiri diprediksi akan menjadi negara maju dan empat terkuat dunia. Namun untuk mencapainya ada sejumlah persyaratan di antaranya:

Pertama, Indonesia tidak boleh ada generasi stunting yang  mengakibatkan tidak produktif dan kompetitif.

Kedua, syarat menjadi negara maju adalah Indonesia harus memiliki angka pertumbuhan ekonomi yang stabil minimal berada di angka 5 persen.

“Yang kedua ekonominya jangan ekonomi biasa harus gabungan antara ekonomi digital, ekonomi hijau, hilirasi industri dan ekonomi kreatif,” kata Kang Emil – demikian akrab disapa.

Terakhir, kondisi sosial dan politik harus stabil dan aman. Sehingga sebagai warga negara harus menjungjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan dan saling menghargai setiap perbedaan.

‘’Jangan karena berbeda pendapat sesama anak bangsa saling bertengkar, ini akan meninmbulkan benih-benih perpecahan,’’kata Ridwan Kamil.

Perbedaan ini akan menimbulkan perpecahan yang akan berujung konflik. Seperti banyak negara-negara di dunia yang sampai saat ini terjadi perang.

Jika ini terjadi di Indonesia maka negara ini bisa bubar kalau tidak bisa menjaga persatuan. Jalannya dari perang tak selesai. Perang datang dari kerusuhan yang tak bisa dikendalikan.

Kerusuhan datang dari hasutan. Kemudian hasutan datang dari kebencian. Kebencian datang dari perbedaan yang dibesar – besarkan.

“Kalau Indonesia mau kita jemput sebagai negara juara, jangan bertengkar. Perbesar persamaan, jangan membesar- besarkan perbedaan, jangan melihat perbedaan sebagai kebencian, jadikan perbedaan sebagai rahmat, insyaallah selamat,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil memandang manusia selalu punya dua sisi. Ibarat sedang memlihara serigala putih yang baik dan serigala hitam yang jahat.

Serigala paling loyal dan taat adalah yang sering diberi makanan. Demikian pula sifat manusia.  Jika kebaikan yang diberi makan maka karakternya akan baik, sebaliknya kalau julid yang dikasih panggung itulah karakter yang akan muncul.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan