Diduga Lakukan Kejahatan Perang, 100 Diplomat Rusia Diusir dari Jerman

JABAREKSPRES.COM – Kementerian luar negeri Jerman mengelurakan pengumum memulangkan ‘sejumlah besar’ diplomat dan staf kedutaan Rusia di Berlin. Keputusan itu, menyusul adanya dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia terhadap warga sipil Ukraina.

“Pemerintah federal memutuskan untuk menyatakan sejumlah besar pegawai kedutaan Rusia sebagai personae non grata. Ini karena mereka telah bekerja melawan kebebasan dan melawan konsolidasi masyarakat,” kata kementerian jerman, seperti dikutip dari Interfax, Senin (4/4).

Pengusiran tersebut, menurut Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock telah diberitahukan kepada duta besar Rusia. Ia menyebut langkah itu sebagai tanggapan atas “kebrutalan yang luar biasa” yang dilakukan Kremlin di Ukraina yang tidak bisa lagi ditolerir.

Jerman akan lebih memperkuat sanksi anti-Rusia, dan akan memperluas dukungannya kepada angkatan bersenjata Ukraina serta memperkuat sayap timur NATO.

Surat kabar Bild melaporkan sebelumnya bahwa Jerman berencana untuk mengusir diplomat Rusia, yang diduga bekerja untuk dinas intelijen Rusia.

Menurut sumbernya ketika itu, hingga 100 orang bisa diusir dari Jerman. Diduga, lebih dari 2.000 orang bekerja untuk badan intelijen Rusia.

Selain Jerman, sejumlah negara Eropa seperti Belgia, Belanda, Irlandia, dan Prancis telah terlebih dahulu mengusir diplomat-diplomat Rusia dari negaranya. Pengusiran ini sebagai imbas lanjutan invasi yang terjadi di Ukraina.

Tiga negara yakni Belgia, Belanda, dan Irlandia lebih dulu mengusir diplomat-diplomat Rusia itu 29 Maret lalu. Rinciannya, Belgia mengusir 21 diplomat, Belanda 17 orang, dan Irlandia usir empat orang diplomat Rusia.

Tindakan itu kemudian meluas ke Lithuania, Latvia, Estonia, Bulgaria, Polandia, Slovakia, dan Republik Ceko, yang juga menuntut diplomat Rusia untuk meninggalkan negara mereka.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan akan mengusir banyak diplomat Rusia seperti yang dirilis kepada media, Senin (4/4). Moskow, menurut media Rusia, juga berjanji akan menanggapi keputusan Paris untuk mengusir personel tersebut.

Menurut kementerian luar negeri Prancis, tindakan ini adalah bagian dari pendekatan Eropa, dan kegiatan diplomat yang ditargetkan oleh tindakan ini bertentangan dengan kepentingan keamanan Prancis. (rmol/rt/rit)

Tinggalkan Balasan