Penyaluran BLT Dana Desa di Bojongemas Timbulkan Polemik

SOLOKANJERUK – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Bojongemas, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung timbulkan polemik.

Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, penyaluran BLT di Bojongemas itu dianggarkan melalui dana desa untuk warga yang perekonomiannya kurang dan belum pernah mendapat bantuan.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Desa (Sekdes) Bojongemas, Dadin Mukyadin menyampaikan, tidak ada permasalahan dalam penyaluran BLT.

Alhamdulillah sudah aman. Sekarang (pembagian BLT) tahap 1,2 dan 3. Maret ini (penyaluran) yang ketiga,” kata Dadin kepada Jabar Ekspres di ruang kerjanya, Rabu (30/3).

Penyaluran BLT dari anggaran Dana Desa 2022 diterapkan melalui Peraturan Presiden 104 tahun 2021 dengan besaran 40 persen.

Dadin menjelaskan, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Bojongemas penerima BLT merupakan warga yang tidak termasuk dalam program bantuan pemerintah.

Adapun jenis-jenis bantuan pemerintah untuk KPM selain BLT di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH) serta Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

Dikatakan Dadin, penyaluran BLT Dana Desa kali ini diberikan bagi KPM yang belum pernah mendapat bantuan dari program pemerintah.

“KPM untuk BLT Dana Desa yang 40 persen ini di Desa Bojongemang ada 154 KPM. Dari total anggaran dikali 40 persen itu muncul KPM (sebanyak) 154,” ujarnya.

Dia menerangkan, untuk jumlah Kepala Keluarga (KK) di Desa Bojongemas sekiranya ada sebanyak 8 ribu KK dan sebagian sudah terturupi bantuan.

“Jadi yang jumlah KPM 154 itu bagi yang belum dapat sama sekali bantuan, kita tutupi dengan BLT (dari 40 persen Dana Desa),” imbuhnya.

Saat disinggung mengenai sasaran KPM dalam penyaluran BLT Dana Desa, Dadin kelaim sudah diberikan kepada warga yang ekonominya berkekurangan.

“Begini, walaupun dia (penerima BLT) itu muda contoh, tapi di aturan ada untuk yang miskin baru. Dia di PHK, tanggungan banyak istrinya tidak bekerja, itu dimasukkan data,” papar Dadin.

“Kalau sekarang dikabarkan (penyaluran BLT) ribut, itu tidak ada, menurut saya adem-adem saja. Kalau memang ramai otomatis RW pada datang ke desa,” tambahnya.

Sementara itu, di lokasi berbeda, Ketua RW02, Rusman mengaku, warga penerima manfaat yang dia ajukan untuk menerima BLT Dana Desa tidak diberikan bantuan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan