Peringati Peristiwa Bandung Lautan Api, Yana Mulyana: Bukan Sekedar Mengenang Jasa Pahlawan

BANDUNG – Dalam mengenang peristiwa Bandung Lautan Api ke 76, Yana Mulyana mengungkapkan bahwa momentum ini bukan hanya untuk menghargai pengorbanan pahlawan semata, namun juga sebagai sarana melestarikan nilai-nilai perjuangan.

Nilai perjuangan tersebut adalah untuk mewujudkan Kota Bandung yang sejahtera, dengan meneladani nilai-nilai pahlawan yang relevan dengan situasi saat ini, yaitu berjuang melawan pandemi.

“Kita semua diterpa dengan badai pandemi covid-19, yang menggerogoti tatanan kehidupan masyarakat. Masyarakat terancam jiwa dan kehidupan ekonominya, pola kehidupan sosial cenderung bergeser,” ucap Yana Mulayana dalam Upacara Peringatan Bandung Lautan Api, di Plaza BalaiKota, Kota Bandung, Kamis (24/3).

Berbagai pembatasan aktivitas diterapkan oleh pemerintah, Yana mengimbau agar masyarakat patuh pada peraturan pemerintah. Hal ini merupakan salah satubentuk perjuangan dalam menumpas covid-19.

“Kita harus patuh kepada aturan pembatasan aktivitas yang diterapkan pemerintah pusat, berjuang melawan pandemi, termasuk memulihkan kehidupan ekonomi,” imbuh Yana.

Yana menambahkan, bahwa pengorbanan dapat dilakukan dengan mengikuti aturan pembatasan aktivitas juga berkorban membantu siapapun yang tengah membutuhkan pertolongan.

Dalam situasi pandemi ini, Yana ingin masyarakat terus mempertahankan rasa semangat dan optimisnya. Selain itu, Yana berharap masyarakat mengerahkan segenap potensi untuk apapun yang menyangkut kepentingan masyarakat dan menjadikan momentum penguatan daya juang.

“Saya berharap peringatan peristiwa Bandung Lautan Api ini menjadi momentum penguatan daya juang dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan, yang pada hakekatnya adalah menuntaskan cita-cita para pejuang untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa,” pungkas Yana.

Untuk diketahui, dalam peristiwa Bandung Lautan Api, M Toha dan M Ramdan melakukan aksi heroik pada tanggal 24 Maret 1946. Karena tidak ingin wilayah Bandung diduduki kembali penjajah. Dua pemuda ini membakar mesiu dan sejumlah bangunan agar Bandung dilalap api. Upaya ini mereka lakukan agar bisa mempertahankan Bandung tidak jatuh ke tangan penjajah. Aksi ini menjadi panutan rakyat Indonesia dalam berpatriotisme juga menjunjung tinggi loyalitas semangat mempertahankan NKRI.

,

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan