Tinggalkan Bakaran Rumput di Samping Kandang, 37 Kambing Mati Terbakar Hingga Rugi Ratusan Juta Rupiah

PURWAKARTA – Seorang peternak kambing menyesali perbuatannya yang meninggalkan api bakaran rumput disamping kandang kambingnya, yang akhirnya membakar seluruh kandang juga puluhan kambing yang ikut terbakar bahkan kebakaran juga sampai di sebagian atap rumahnya.

Akibatnya 37 kambing didalam kandang tersebut mati terbakar, juga beberapa ekor unggas. Hanya tiga ekor kambing yang berhasil diselamatkan oleh petugas.

Kebakaran kandang kambing tersebut terjadi di di Kampung Krajan RT 16 RW 07 Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Kamis (17/3).

Seperti penuturan pemilik kandang Dani (51), Api diduga berasal dari bakar rumput di sekitar kandang, yang meluas hingga sampai ke kandang domba dan juga melalap sebagian atap rumah tinggal Dani dan keluarganya.

Berdasar keterangan Komandan Pleton (Danton) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Purwakarta, Afifudin Bj,dia menjelaskan mengenai penyebab sumber percikan api tersbeut.

“Pemilik seperti biasa selalu membakar rumput di sekitar kandang untuk mengusir nyamuk. Namun pagi tadi pemilik meninggalkan kandang untuk mencari rumput, dan tanpa diketahui api sudah membesar dan membakar kandang hingga melalap sebagian atap rumah,” Ujar Afifudin Bj.

Ia mengatakan, akibat dari insiden ini mengakibatkan pemilik kandang alami kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah, karena 37 domba dan unggas turut terbakar.

“Yang bisa kita selamatkan tiga ekor domba dan rumah di sekitar kandang. Tidak ada korban jiwa,” ungkap pria akrab disapa Afip itu.

Adapun tim yang terlibat dalam padamkan api yakni regu 1 Wanayasa dan regu 3 Wanayasa dan dibantu pihak TNI/Polri, aparat desa juga masyarakat setempat. Setelah api padam, lalu pendingan dan sosialisasi kepada masyarakat agar hati-hari dalam melakukan aktivitas bakar sampah atau rumput.

“Setelah api kita padamkan, lalu pendingan dan sosialisasi kepada masyarakat agar hati-hari dalam melakukan aktivitas bakar sampah atau rumput, agar hal serupa tidak kembali terulang,” pungkasnya. (kbe/rit)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan