BANDUNG – Jumlah Pekerja Migran Indonesia yang berasal dari Jawa Barat merupakan penyumbang tertinggi dengan total 10.585 orang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, jumlah Pekerja Migran ini merupakan penyumbang terbesar di Indoenesia.
Menurutnya ada lima kabupaten sebagai penyumbang Pekerja Migran terbanyak, yakni Kabupaten Indramayu sebanyak 5.262 orang, Kabupaten Cirebon 2.624, Kabupaten Subang 1.558, Kabupaten Majalengka 622, dan Kabupaten Karawang 519 orang.
Namun dari banyaknya PMI itu, tidak sedikit yang bermasalah sejak dalam pemberangkatan.
‘’Banyak PMI yang diiming-imingi pinjaman modal untuk biaya keberangkatan yang nantinya bisa dibayar jika diberikan gaji selama jadi PMI,’’kata Setiawan dalam keterangannya.
Untuk itu, agar masalah ini bisa diatasi perlu adanya skema pemberian pinjaman modal. Pinjaman ini digagas oleh Menko Perekonomian dan Badan Perlindunga Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Program skema baru Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk penempatan sangat membantu vagi para PMI yang ingin bekerja diluar negeri tapi tidak memiliki biaya untuk keberangkatannya.
“Saya pikir sangat bagus karena dampak positifnya bagi para PMI akan diringankan. Kan mereka itu perlu biaya untuk persiapan kepergian,” imbuhnya.
Selain itu, pemberian KUR penempatan PMI ini diberikan dengan bunga yang telah disubsidi pemerintah sebesar 3 persen.
Untuk perkembangan penyaluran KUR di Jawa Barat sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Khususnya pelaku Usaha Kecil, Mikro dan menengah.
Berdasarkan data yang diterima, untuk penerima KUR sendiri mengalami peningkatan tiap tahunnya, pada tahun 2021 sebesar 19,9 persen dari tahun 2020.
“Penyaluran KUR di Jawa Barat di tahun 2022 ini (posisi 31 Januari 2022) telah mencapai Rp2,93 triliun pada 86.983 debitur. Dan tentu saja kita harapkan efek domino bagi masyakat,” tutur Setiawan.
Sementara disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato secara virtual, bahwa PMI sudah selayaknya disebut sebagai pahlawan.
Karena sudah memberikan sumbangsih bagi devisa negara yang jumlahnya kurang lebih Rp159,7 triliun per tahun.
“PMI menjadi solusi bagi pengentasan kemiskinan agar mengurangi penganguran di Indonesia yang tahun ini mencapai 61 juta orang. Dan angka tercatat resmi di BP2MI sekarang ini sebesar 4,4 juta (orang) merupakan angka yang cukup tinggi dan sangat membantu negara,” paparnya. (red)