SUKOHARJO – Mabes Polri mengklaim, tindakan detasemen khusus atau Densus 88 yang menembak mati dr Sunardi, adalah tindakan terukur.
dr Sunardi disergap Densus 88 saat sedang dalam perjalanan menggunakan mobil pribadinya. Dia kemudian ditembak hingga meninggal dunia di Jalan Bekonang Sukoharjo, Cendana Oli, Sukoharjo Jawa Tengah.
Polisi mengklaim, penembakan terpaksa dilakukan karena dr Sunardi melawan secara agresif.
“Adapun saat penangkapan saudara SU melakukan perlawanan terhadap petugas secara agresif,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.
Diketahui dr Sunardi sedang menderita sakit stroke. Para kerabat dr Sunardi lain sempat melayat, mengakui almarhum yang juga penulis buku itu, selalu menggunakan mobil pribadi karena kakinya sedang sakit.
“Bagi saya sebagai tetangganya, dokter Sunardi itu orang baik. Beliau selalu sholat berjamaah bareng yang lain. Beliau kalau datang itu naik mobil karena kaki beliau kan sakit,” kata Abdullah tetangganya, seperti dikutip dari Panjimas, Jumat (11/3).
Sunardi sendiri disebut sudah lemah karena penyakitnya. Ke mana-mana, dia selalu menggunakan tongkat. Bahkan salat saja menggunakan kursi. Para tetangga heran jika polri menyebut Sunardi melawan dengan agresif.
“Beliau pakai tongkat. Kalau jalan pelan-pelan. Dia selalu menyimpan kursi (untuk sholat) di masjid. Untuk sholat dia nggak bisa ruku’ nggak bisa sujud. Saya sebagai tetangga juga prihatin, kok kejadiannya bisa seperti ini,” tambah Abdullah.
Dokter Sunardi dikenal sebagai pejuang kemanusiaan dan penulis buku. Para tetangga juga mengakui jika Dokter Sunardi sering lakukan pengobatan gratis.
Sementara di media sosial, simpati dam doa kepada dokter Sunardi terus berdatangan.
Bahkan tagar #savedrSunardi jadi trending topik.
Ketua Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu, dr Eva Sri Diana Chaniago ikut mengecam tindakan densus 88 itu.
“Demi Allah kami menuntut keadilan untuk dr Sunardi. Kami menyelamatkan manusia dengan jiwa raga. Kami tidak akan berkhianat demi bangsa dan negara,” ujar dr Eva dilansir akun Twitter-nya, Jumat (11/3). (Fin-red)