PMI Asal Sukabumi Akhirnya Berhasil Pulang, Setelah Mendapat Perlakuan Tak Manusiawi di Arab Saudi

SUKABUMI – Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sukabumi akhirnya berhasil pulang setelah dikabarkan telah diperlakukan tidak manusiawi oleh majikannya di Arab Saudi.

PMI berinisial RO berusia 24 tahun, warga Desa Babakanpari, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, ini dibantu kepulangannya oleh Polda Jawa Barat serta Atase Polisi KBRI di Arab Saudi.

RO telah bekerja di Arab saudi selama dua bulan sebagai cleaning service, namun mendapat perlakuan yang tidak manusiawi, yakni tidak diberikan upah, hanya diberikan makan sehari sekali dengan makanan yang tidak layak, juga jam kerja yang tidak menentu.

Janda dua anak ini dijemput oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sukabumi di Wisma Atlet Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan yang merupakan tempat karantina setelah dipulangkan dari Arab Saudi.

Isak tangis sedih bercampur bahagia keluarga pecah ketika RO tiba di Mapolres Sukabumi, Palabuhanratu, kemarin (6/3) sekitar pukul 00:30 WIB.

“Alhamdulillah, ini berkat kerja sama kami dan Polda Jawa Barat serta Atase Polisi KBRI di Arab Saudi. Kami mendapatkan informasi bahwa RO akan dipulangkan. Kemudian kami melakukan koordinasi untuk pemulangan korban,” ungkap Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Dharmawansyah Nawirputra di Mapolres Sukabumi, Palabuharatu, kemarin dinihari.

Dedy menegaskan, Polres Sukabumi akan mendalami dugaan pelanggaran hukum yang dialami RO. Korban dipekerjakan tidak semestinya di Arab Saudi.
“Kami sudah mendapatkan data dari Atase Kepolisian KBRI. Data sudah ada di kami dan nanti akan melakukan pendalaman. Kalau ada tindak pidana kami akan gelar perkara dulu,” jelasnya.

Di tempat yang sama, RO mengaku, pada awalnya ia ditawari bekerja menjadi baby sister bukan menjadi asisten rumah tangga (ART) maupun cleaning service. Saat ini ia nekat berangkat lantaran memang sudah memiliki niatan bekerja di Arab Saudi.

“Ternyata pas sampai di sana, saya dipekerjakan sebagai cleaning service yang overtime. Jam kerjanya mulai dari pukul 08.00-00.00 waktu Arab Saudi,” jelasnya.
Ia mengaku tidak mendapatkan gaji selama dua bulan bekerja di Arab Saudi. RO bersama rekan senasibnya tinggal di asrama dan hanya diberi makan satu kali dalam sehari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan