Gegara Usulan Gus Muhaimin Kini Nama Jokowi Terseret

JAKARTA – Polemik usulan dari Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin yang ingin menunda Pemilu 2024 berbuntut panjang.

Selain memantik perdebatan, kini sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun terbawa gara-gara usulan Gus Muhaimin soal penundaan Pemilu 2024 itu.

Sebagai informasi, pemungutan suara Pemilu 2024 disepakati digelar 14 Februari 2024. KPU pun telah merancang tahapannya baik Pilpres, atau Pileg 2024.

Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief ikut menyuarakan pendapatnya. Dia pun ragu usulan Gus Muhaimin itu suara dari pelaku UMKM seperti yang disampaikan.

Melansir JPNN.com, Andi Arief menduga usulan penundaan Pemilu 2024 yang diutarakan Ketua Umum PKB merupakan keinginan dari Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Andi Arief menyebut jika usulan yang membuat heboh masyarakat dan menyebabkan suhu politik menyongsong Pemilu memanas tersebut bukan berasal dari partai koalisi pemerintah.

“Bagi Partai Demokrat, kami sudah tahu ini maunya Pak Jokowi. Bukan maunya partai-partai politik,” kata Ketua Bappilu Partai Demokrat dalam keterangannya, Jumat (25/2/2022)

Menurut Andi Arief, usulan yang diungkapkan Ketua Umum PKB bukan sesuatu yang main-main. Pasalnya, ini menyangkut penyelenggaraan negara, pemerintahan, serta aturan (konstitusi).

“Ini (Indonesia, red) bukan sebuah perusahaan atau komplotan yang segala aturannya bisa diubah secara ugal-ugalan,” ucap Ketua Bappilu Partai Demokrat itu menegaskan.

Mengingat dampak usulan ini membuat suhu politik panas, Andi Arief meminta Jokowi menjelaskan secara utuh maksud dari keinginan memperpanjang kekuasaan, tanpa diwakili oleh ketua umum parpol.

“Apa maksudnya mau mengubah aturan? Partai Demokrat meminta Pak Jokowi menjelaskan secara utuh apa maksudnya mau memperpanjang kekuasaan ini,” ujar dia.

Mengenai bagaimana sikap Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan partainya menolak usulan perpanjangan masa jabatan presiden. Demokrat memiliki akal sehat soal demokrasi.

“Partai Demokrat memiliki sikap akal sehat dan menjadi pioner demokrasi selama kepemimpinan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono),” kata dia.

Andi Arief mendesak Jokowi berhenti berupaya memperpanjang masa jabatan sebagai presiden. Tak hanya itu, dia juga mewanti-wanti pemerintah jangan meremehkan kekuatan di luar koalisi.

“Partai Demokrat meminta penjelasan serius tanpa lawakan pada rakyat. Pak Jokowi jangan melewati batas,” kata petinggi partai berlambang bintang mercy itu menandaskan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan