Bani Abbasiyah Golden Age Peradaban Islam

Lembaga ini memiliki ribuan buku ilmu pengetahuan.

Lembaga lain yang didirikan pada masa Al-Makmun adalah Majalis Al-Munazharah sebagai lembaga pengkajian keagamaan yang diselenggarakan di rumah-rumah, masjid-masjid, dan istana khalifah.
Lembaga ini menjadi tanda kekuatan penuh kebangkitan Timur, di mana Baghdad mulai menjadi pusat kebudayaan ilmu pengetahuan dan puncak keemasan Islam.

Pengorbanan beliau dalam memajukan Islam sangat besar sehingga al- Ma’mun mampu mewujudkan keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat; Membangun kota Baghdad dengan bangunan-bangunan megah.

Khalifah terkenal lainnya adalah Al-Mu’tasim atau juga disebut dengan Mu’tasim Billah adalah seorang pemimpin bani Abbasiyah yang terkenal kuat fisiknya dan sangat pemberani.

Nama aslinya adalah Abu Ishaq Muhamad bin Ar-Rasyid bin Al-Mahdi bin Al-Manshur, yang merupakan adik dari al-makmun.

Periode II adalah masa antara tahun 945-1258 M, yaitu masa Al-Mu’ti sampai Al-Mu’tasim, dengan urutan sebagai berikut : Fadhl Al-Muthi’ Lillah (946-974), ‘Abdul Karim Ath-Tha’i Lillah (974-991), Ahmad Al-Qadir Billah (991-1031), Abdullah Al-Qa’im Bi Amrillah (1031-1075), ‘Abdullah Al-Muqtadi Bi Amrillah (1075-1094), Ahmad Al-Mustazh’hir Billah (1094-1118), Al-Fadhl Al-Mustarsyid Billah (1118-1135), Manshur Ar-Rasyid Billah (1135-1136), Muhammad Al-Muqtafi Li Amrillah (1136-1160), Yusuf Al-Mustanjid Billah (1160-1170), Hasan Al-Mustadhi’ Bi Amrillah (1170-1180), Ahmad An-Nashir Li Dinillah (1180-1225), Muhammad Azh-Zhahir Bi Amrillah (1225-1226), Manshur Al-Mustanshir Billah (1226-1242), ‘Abdullah Al-Musta’shim Billah (1242-1258).

Pada periode kedua ini ke-khalifahan Islam mengalami penurunan kekuatan, dikarenakan mulai masa pemerintahan Fadhl Al-Muthi’ Lillah, khalifah tidak lagi memiliki kekuasaan yang besar, melainkan hanya sebagai lambang kekuasaan semata.

Sedangkan kekuasaan sepenuhnya berada di tangan Muiz Ad-Daulah dari Bani Buwaih. Khalifah hanya didampingi oleh seorang sekretaris yang bertugas mencatat dan mengurus anggaran belanja sang Khalifah.

Lambang kekuasaan hanya berada pada doa khutbah Jumat dan Hari Raya. Khalifah Al-Muthi’ hanya memegang stempel dan menandatangani surat-surat resmi dalam hal-hal tertentu saja.

Khalifah yang terkenal pada periode kedua ini adalah Khalifah Al-Qadir, bahkan pada saat pelantikannyapun disambut suka cita oleh seluruh penduduk negeri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan