Bani Abbasiyah Golden Age Peradaban Islam

Sebab sebelum dilantik sebagai khalifah, Al-Qadir dikenal berbudi mulia, memiliki komitmen keagamaan yang mantap, memiliki wibawa, selalu melakukan shalat tahajud, banyak melakukan tindakan-tindakan terpuji, dan banyak bersedekah.

Beliau menduduki tahta selama 40 tahun, meskipun sama seperti ayah dan kakeknya, kekuasaan dikendalikan oleh keturunan Muiz Ad-Daulah, yang pada masa Al-Qodir terdapat tiga orang yang mendudukinya, mulai dari Baha Ad-Daulah, kemudian digantikan oleh anaknya, Abu Syuja’ (Sulthan Ad-Daulah).

Sulthan ad-Daulah digantikan oleh saudaranya, Abu Ali (Musyrif Ad-Daulah), dan kemudian digantikan oleh saudaranya, Abu Thahir (Jalal Ad-Daulah).

Khalifah terkenal berikutnya adalah Al-Muqtadi Biamrillah, cucu dari al-Qodir. Al-Muqtadi dikenal sebagai sosok yang taat beragama, memiliki perilaku yang baik, jiwa yang kokoh, serta cita-cita dan keinginan yang tinggi. Dia merupakan salah seorang terpandai di antara Khalifah Bani Abbasiyah.

Pada masanya, pondasi kekhilafahan sangat kokoh dan mantap, serta memiliki kehormatan yang tinggi. Satu hal yang sangat jauh berbeda dengan pemerintahan sebelumnya.

Di antara hasil kerja baiknya adalah mengasingkan penyanyi wanita dan wanita yang tidak sopan dari Baghdad. Dia juga memerintahkan kepada setiap rakyat agar tidak masuk ke tempat mandi kecuali menggunakan sarung.

Dia juga menghancurkan bangunan-bangunan tempat pengawasan orang-orang mandi dengan tujuan untuk menjaga kehormatan orang yang mandi.

Namun tetap dalam kekhalifahannya ada eksekutif yang lebih berkuasa yaitu Sultan (warisan dari Muiz Ad-Daulah), dalam masanya adalah Sultan Malik Syah.

Khalifah terakhir di Bagdad adalah Al-Musta’shim billah, seorang khalifah yang pemurah, penyabar, dan baik agamanya.

Namun memiliki kelemahan dan terlalu menggantungkan pemerintahannya pada menterinya Muayiddin Al-Alqami Ar-Rafidhi, dari kalangan Syiah Rafhidah, yang kemudian melakukan pengkhianatan terhadap negara dengan cara membocorkan rahasia kekuatan negara pada orang-orang Tartar, dengan tujuan menghancurkan Dinasti Abbasiyah serta mendirikan kerajaan bagi keturunan Ali.

Penguasaan orang-orang Tartar terhadap Asia tengah dimulai pada 615 H, dengan menguasai Bukhara, Samarkand, Khurasan, Ray, Hamadzan, Irak, Azerbaijan, Darband Syarwan, Lan, Lakz, Qafjaq, yang merupakan wilayah Bani Abbasiyah. Puncaknya pada 656 H, orang-orang Tartar di bawah pimpinan Hulagu Khan sampai ke Baghdad, pusat pemerintahan Bani Abbasiyah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan