SUMEDANG – Kampung Siaga Bencana (KSB) dibentuk di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Dibentuknya Kampung Siaga Bencana bertujuan agar masyarakat bisa melakukan berbagai antisipasi sebelum bencana melanda. Hal itu ditegaskan oleh Fasilitator KSB dari Tagana Utama Jawa Barat, Dedi Turjana.
Dia berujar, dari 100 orang warga di setiap desa yang ada di Kecamatan Cimanggung sudah disosialisasikan mengenai Kampung Siaga Bencana, diambil 60 orang untuk diberikan pembekalan.
“Nanti dari 60 orang itu kita bagi per divisi, ada bagian logistik, evakuasi dan sebagainya. Nanti disimulasikan untuk kesiapsiagaan bencana, bukan respon,” kata Dedi kepada Jabar Ekspres, Jumat (18/2).
Menurutnya, untuk respon kebencanaan sudah seharusnya dilakukan bukan hanya oleh petugas melainkan juga masyarakat. Karenannya, tindakan dalam kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana ini perlu diperhatikan.
“Cimanggung ini daerah yang rawan banjir, tanda-tanda banjir sudah jelas setiap hujan turun terus-menerus,” ucap Dedi.
“Kenapa tidak dari jauh-jauh hari mereka mengamankan barang, pakaian. Kemudian membuat peta rawan bencana, jalur evakuasi dan titik kumpul warga,” tambahnya.
Dedi menerangkan, pembekalan terhadap masyarakat dalam pembentukan KSB itu dilakulan selama tiga hari mulai sejak 16 hingga 18 Februari 2022.
“Nanti yang 60 orang sudah dibekali pengetahuan siaga bencana, supaya bisa memberikan arahan ke masyarakat supaya mereka juga tidak bingung ketika terjadi bencana,” imbuh Dedi.
Dedi menuturkan, dalam memaksimalkan KSB di Kecamatan Cimanggung, 60 anggota yang sudah dibekali pengetahuan dijadikan pengurus Kampung Siaga Bencana.
“Kita untuk alat-alat rescue menggunakan kearifan lokal. Manfaatkan barang dan alat yang ada, misalnya pelampung kita gunakan ban dalam mobil,” ujar Dedi.
“Supaya mereka (warga) ketika bencana tidak menunggu untuk dievakuasi, yang terpenting keilmuan ketika terjadi bencana dan cara mengantisipasi di daerah rawan bencana,” tutupnya. (mg5/ran)
