Desa Wadas Dikepung Aparat Kepolisian, Puluhan Warga Ditangkap, Begini Kronologisnya

Jabarekpres.com  – Puluhan warga Desa Wadas diciduk aparat kelpolisian. Sebab, mereka dituding melakukan tindakan anarkis ketika pemerintah setempat akan melakukan pengukuran tanah.

Pengukuran tanah dilakukan untuk keperluan proyek penambangan batu Andesit untuk kebutuhan pembangunan proyek bendungan Bener.

Sebelumnya mayoritas warga bersikeras menolak proyek pembangunan Bendungan Bener dan penambangan batu andesit itu.

Namun belakangan upaya perlawanan warga dibalas dengan berbagai intimidasi yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Bahkan pada, Selasa (8/2) ratusan aparat kepolisian dengan bersenjata lengkap mendatangi Desa Wadas untuk mengawal proses pengukuran lahan itu.

Akan tetapi, kegiatan pengukuran tanah berubah menjadi peristiwa yang memilukan dan mengundang perhatian sejumlah pihak.

Perlakuan represif dari aparat kepolisian menjadi perbincangan warganet. Aparat kepolisian juga dikabarkan mencopot spanduk penolakan warga yang menolak proyek itu.

Aparat Kepolisian akhirnya melakukan penangkapan terhadap warga yang dicurigai sebagai provokator.

Berdasarkan kronologis kejadian yang dirilis oleh Gerakan Masyarakat Pecinta Alam Desa Wadas (Gempa Dewa) menyatakan, pada Senin (7/2) pada siangnya ribuan aparat kepolisian mencoba kembali.

Aparat kepolisian dengan perlengkapan anti huru-hara seperti tengah bersiap dengan mendirikan tenda di belakang Polsek Bener.

Pada malam hari ada sebuah kejanggalan yaitu, listrik rumah warga padam, sementara desa-desa lainnya tetap menyala.

Esok harinya pada Selasa sekitar pukul 07.00 WIB, ada seorang warga bersama istrinya ditangkap aparat. Padahal tujuannya kedua warga ingin pergi ke Purwokerto.

Istrinya berhasil melarikan diri dan kembali ke rumah. Namun sampai saat ini suaminya belum diketahui keberadaannya.

Sekitar pukul 08.00 WIB, ribuan polisi bersenjata lengkap dengan anjing-anjingnya dilaporkan melakukan apel pagi di Lapangan Kaliboto.

Sejarak 60 menit kemudian, tim pengukur dari Kantor Pertanahan Purworejo mulai melakukan pengukuran lahan dan akses masuk ke Desa Wadas di jaga ketat aparat kepolisian.

Tak berselang lama, aparat kepolisian kemudian mencopoti poster-poster yang berisikan penolakan terhadap penambangan.

Sekitar pukul 10.48 WIB, ribuan aparat kepolisian berhasil masuk menggunakan motor, mobil, dan jalan kaki.

Pada Pukul 12.00 WIB, aparat kepolisian kemudian mengepung dan menangkap warga yang sedang mujahaddah di masjid.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan