JAKARTA – Menteri Koordinar Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah saat ini telah berkomitmen untuk menciptakan kemandirian di bidang Industri Kesehatan.
Menurut Airlangga Hartarto, Industri kesehatan termasuk di dalamnya industri farmasi, merupakan salah satu sektor yang sangat diutamakan terutama dalam kondisi pandemi saat ini.
Dalam rangka meningkatkan daya saing Indonesia dalam sektor industri, Pemerintah juga mendorong terjadinya transformasi berbasis digital.
‘’Hal ini dilakukan untuk menopang perkembangan industri kesehatan,’’kata Airlangga pada acara Dies Natalis Tehnik Industri Istitut Teknologi Bandung, Sabtu, (15/1).
Menko Airlangga Hartarto menilai, transformasi berbasis digital dapat berperan untuk memudahkan proses distribusi, penguatan jejaring kesehatan, mengefektifkan proses administrasi.
‘’Ini juga sangat mendukung performa yang lebih efektif serta efisien,’’ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga tahun 2021, Indonesia memiliki 241 industri manufaktur farmasi.
Selain itu ada 17 industri bahan baku farmasi, 132 industri kesehatan tradisional, dan 18 industri produk ekstraksi alam.
Berbagai industri tersebut telah mengekspor produk farmasi dan alat kesehatan ke berbagai negara di dunia antara lain Amerika Serikat, Inggris, Vietnam, Belanda, Singapura, dan Korea Selatan.
Untuk itu, dalam mendukung pengembangan industri kesehatan, Pemerintah telah menyusun rencana untuk meningkatkan produksi bahan baku berteknologi tinggi.
Pemerintah juga mendorong munculnya riset dan inovasi melalui Pendanaan Riset Inovatif Produktif yang dikelola oleh LPDP untuk para akademisi.
‘’Pemerintah juga menyediakan insentif Super Deduction Tax untuk para technopreneur yang melakukan kegiatan Litbang,’’ucap Airlngga Hartarto.
Dengan begitu, kebijakan diharapkan dapat dimanfaatkan agar sektor industri nasional dapat melahirkan inovasi-inovasi yang diciptakan insinyur Teknik Industri.
Tujuan jangka panjang dari upaya ini adalah untuk mencapai kemandirian industri kesehatan sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menurunkan ketergantungan pada bahan impor.
“Saya yakin para Insinyur Teknik Industri mampu bersaing secara global dan memberikan sumbangsih besar bagi bangsa” pungkas Menko Airlangga Hartarto. (frh/fsr)