Terbongkar Lagi, Guru Ngaji Cabuli Muridnya di Surabaya

SURABAYA – Kasus pencabulan terhadap anak sepertinya kian banyak terjadi di masyarakat, kali ini terbongkar lagi seorang guru ngaji yang mencabuli muridnya sendiri di Surabaya.

Korbannya kali ini adalah dua orang pelajar SD asal Kecamatan Sukolilo, Surabaya yang diduga menjadi korban pencabulan oleh guru ngajinya yang berlokasi di sebuah Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ).

Kasus tersebut terbongkar berkat laporan orang tua korban berinisial UT. Dia menceritakan awal mula perbuatan bejat ustadz berinisial MU kepada buah hatinya sebut saja Anggun, hingga akhirnya terbongkar.

Pada Minggu (22/8) malam, UT tak sengaja melihat ada pesan masuk pada aplikasi percakapan WhatsApp di ponsel anaknya. Gadis berusia 12 tahun itu ternyata mendapat pesan dari guru mengajinya, MU.

“Saya bilang begini, ‘Dek, itu ada WA dari Pak MU. Anggun bilang sudah enggak usah dibuka, Bu, enggak usah digubris,” kata UT.

Keesokan harinya, UT melihat lagi notifikasi chat di ponsel anaknya yang ternyata dari MU lagi. Dia lantas memberanikan diri membuka isi pesan tersebut.

“Isinya itu, ‘Besok kalau pulang mengaji, sepedamu sembunyikan biar seolah-olah kamu dikira sudah pulang sama teman-temanmu’,” katanya menirukan pesan tersebut.

Ibu Anggun kaget setelah membaca isi pesan dari guru ngaji tersebut. Dia lalu memaksa anaknya untuk berkata jujur karena menilai chat itu tidak wajar.

“‘Kamu ada hubungan apa sama Pak MU?’ Dia enggak mengaku awalnya. Terus, saya tanya lagi, ‘WA ini enggak jelas, mesti ada apa-apa. Ayo mengaku, kalau enggak, nanti saya hukum’,” ucap UT kepada Anggun.

Melihat ibunya marah, Anggun akhirnya memberanikan diri menceritakannya dengan syarat tidak diadukan ke ayahnya.

UT mengiyakan hal itu. Anggun pun mengaku telah mendapat perlakuan tidak baik dari Ustaz MU. Dia mengaku dipaksa menuruti permintaan cabul gurunya tersebut sebanyak dua kali di ruang kelas usai mengaji.

Anggun juga bercerita kalau perbuatan gurunya itu bukan hanya dialami dirinya saja, melainkan temannya juga. Setelah melakukan perbuatan cabulnya, MU memberikan makanan hingga uang sebesar Rp 50 ribu kepada murid-muridnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan