“Sekolahan itu kalau hujan dan air turun dari proyek tol itu pasti banjir sampai masuk ke kelas-kelas. Masjid juga ikut kena dampak,” imbuh Asep.
Sementara itu, Kepala Desa Cileles, Duduy Abdul Kholik membenarkan, wilayahnya yang sejak dulu tak pernah mengalami banjir, kini genangan air serta lumpur kerap menghantui akibat terkena dampak proyek Tol tersebut.
“Yang terkena dampak (proyek) Tol (Cisumdawu) itu RW07, 06, 05 dan RW04,” ucap Duduy.
Duduy berujar, sebagai warga asli Desa Cileles, dirinya merasa sedih karena kemajuan infrastruktur berdampak serius ke daerah yang sudah membesarkannya.
“Saya asli orang Cileles dan baru sekarang daerah gunung kebanjiran. Saya juga akan upayakan bersama lembaga dan warga desa supaya permasalahan ini ada solusi dan diselesaikan secara permanen,” tutup Duduy. (mg5/ran)
