Wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang Terdampak Proyek Tol Cisumdawu

SUMEDANG – Dampak proyek Tol Cisumdawu terhadap pemukiman masyarakat dan lingkungan menjadi keluhan.

Seperti wilayah Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Daerah tersebut ikut terkena imbas proyek Tol Cisumdawu.

Penasehat Organisasi Masyarakat BBC Skills Badung Timur, Agus Rusman menyampaikan, keluhan warga Desa Cileunyi Wetan yang terdampak proyek Tol Cisumdawu.

“Banjir bandang di Babakan Pasir Tukul, RT05 RW04 Desa Cileunyi Wetan,” kata Agus melalui pesan singkat pada Senin (27/12).

Agus mengatakan, musibah banjir bandang yang dialami Kampung Babakan Pasir Tukul tersebut, ucapnya, pihak proyek Tol Cisumdawu belum ada yang bersedia bertanggung jawab.

“Dari kejadian banjir bandang tersebut dari pihak Pimpro (Pimpinam Proyek) pihak Tol belum ada yang datang,” pungkas Agus.

Agus menegaskan, lingkungan Kampung Babakan Pasir Tukul itu tak pernah mengalami musibah banjir bandang, namun sejak adanya proyek Tol Cisumdawu, Kampung Babakan Pasir Tukul kerap dihantui genangan air jika hujan turun.

“Padahal sebelum ada proyek tol wilayah tersebut belum pernah terjadi banjir sampai rumah-rumah wilayah tersebut. Itu keluhan warga yg terkena dampak,” imbuh Agus.

Tak hanya wilayah Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Dampak proyek Tol tersebut dialami warga di Desa Cileles, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Diketahui, Desa Cileles termasuk daerah dengan dataran tinggi, namun nampaknya imbas proyek tol tersebut turut mengancam lingkungan warga sekitar.

Tokoh masyarakat Desa Cileles, Asep Kurnia mengatakan, selama dia tinggal bermasyarakat, baru sekarang mengalami banjir yang cukup besar.

“Proyek Tol memang bagus. Kalau dilihat jalan tol itu indah, tapi bagi kami yang terkena dampak itu musibah,” ujar Asep kepada Jabar Ekspres di Desa Cileles, Senin (27/12).

Menurut Asep, akibat dampak proyek Tol tersebut di Desa Cileles itu sangat terasa dan merugikan banyak warga.

“Sawah banyak yang terkena dampak, bahkan baru juga ditanam sudah kerendam banjir,” pungkas Asep.

“Dan itu banjir akibat Tol (Cisumdawu) gak cuma air hujan yang turun, tapi lumpur juga ikut terseret,” tambahnya.

Asep menuturkan, selain area pesawahan yang terkena dampak banjir akibat proyek Tol Cisumdawu, sarana pendidikan hingga keagamaan juga turut mengalami luapan air yang disertai lumpur.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan