JAKARTA – Olimpian dari cabang olahraga angkat besi Hadi Wihardja ikut menyoroti soal permintaan bonus bagi tim Piala Thomas yang saat ini banyak diperbincangkan, dan menurutnya atlet diharapkan tidak selalu menuntut pemberian bonus.
“Sebaiknya, seorang atlet itu memang tidak harus menuntut bonus, meski dirinya mampu berprestasi di level internasional. Kalau melihat 19 tahunnya, memang agak wajar, namun pemerintah pasti telah memperhitungkan itu,” kata olimpian dari cabang olahraga angkat besi Hadi Wihardja dalam keterangan resminya, Minggu (5/12).
“Lebih baik fokus saja ukir prestasi terus, pasti yang lainnya akan mengikuti, baik itu penghargaan berupa bonus uang, rumah atau lainnya seperti PNS, jangan di balik, bonus saya mana,” tambah olimpian dari cabang olahraga angkat besi itu.
Soal bonus untuk tim Piala Thomas mencuat setelah salah satu punggawa Indonesia Jonatan Christie memberi isyarat menanti bonus dari pemerintah, bertepatan dengan hadirnya Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Indonesia Badminton Festival di Nusa Dua, Bali.
Pria yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) itu menambahkan jika pemerintah pasti akan hadir untuk memberikan apresiasi kepada atlet yang berprestasi, namun alangkah baiknya tidak menuntut akan hal itu, karena dinilai kurang tepat.
“Prinsipnya adalah atlet fokus berlatih dengan target juara. Jika dia punya prestasi tinggi, fasilitas berupa bonus dan lainnya pasti akan mengikuti, jangan dibalik. Ya, dewasa ini muncul seorang atlet yang dalam konteks membela negara, berbicara mengenai bonus, apalagi dengan istilah menagih atas pencapaiannya tersebut. Hadiah berupa bonus itu merupakan kebaikan pemerintah, namun semestinya tidak menjadi kewajiban,” tegas Hadi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 1684 tahun 2015 tentang Persyaratan Pemberian Penghargaan Olahraga kepada Olahragawan, Pembina Olahraga, Tenaga Keolahragaan, dan Organisasi Olahraga diatur bahwa pemerintah akan memberikan bonus berupa uang atau barang bagi olahragawan yang memenuhi persyaratan.
Persyaratan yang dimaksud adalah meraih medali pada ajang SEA Games, ASEAN Para Games, Asian Games, Asian Para Games dan Olimpiade serta Paralimpiade.