BOGOR – DPRD Kabupaten Bogor menetapkan dan mengesahkan APBD Tahun 2022 sebesar Rp7,76 Triliun melalui rapat paripurna pada Selasa malam, (30/11).
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, penetapan APBD Tahun 2022 sudah berbadasarkan mekanisme yang dihubungkan dengan beberapa kenaikan realisasi pendapatan daerah.
Menurutnya beberapa kenaikan pendapatan terjadi pada pajak penerangan jalan, PBB-P2 (Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan), BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan) yang didorong dengan program-program insentif.
‘’Selain itu, untuk belanja dari rancangan semula yang hanya Rp6,9 triliun juga mengalami kenaikan,’’jelas Ade Yasin.
Selain itu, untuk target pendapatan ditetapkan sebesar Rp7,194 triliun. Target ini mengalami kenaikan 16,63 persen atau Rp1,53 triliun. Adapun defisit ditutup dari pembiayaan neto yang ditargetkan sebesar Rp627,26 miliar.
Ade Yasin menerangkan, target pendapatan senilai Rp7,194 triliun bersumber dari target pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp3,146 triliun, dan target pendapatan dari dana transfer senilai Rp4,3 triliun.
“Target PAD kami proporsinya sebesar 44 persen dari total target pendapatan daerah,” ujarnya.
Adapun target belanja daerah sebesar Rp7,776 triliun sudah mencakup alokasi belanja untuk fungsi pendidikan sebesar 26,55 persen, alokasi belanja sektor kesehatan 17,73 persen untuk penanganan COVID-19 dan stunting.
“Pemulihan ekonomi daerah (PED) dialokasikan ke beberapa SKPD seperti Diskop UKM, Dinas PUPR, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, serta transfer dana ke desa dalam meningkatkan ekonomi masyarakat seperti Samisade, bonus produksi, serta bagi hasil pajak retribusi daerah,” kata Ade Yasin.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto mengapresiasi Badan Anggaran DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor yang secara sungguh-sungguh menyelesaikan pembahasan RAPBD 2022 hingga bisa diselesaikan tepat waktu.
“Alhamdulillah kami bisa selesaikan pembahasan tepat waktu dan mengikuti aturan, sehingga dalam rapat paripurna hari ini kami setujui bersama APBD Tahun Anggaran 2022,” ujarnya.
Rudy mengatakan, pembahasan APBD 2022 dilakukan secara teliti dan mengedepankan kepentingan publik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi. Ia berharap pengelolaan anggaran nantinya mengedepankan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas.
“Intinya harus bisa mendorong percepatan pemulihan ekonomi,” kata Rudy. (antara/red)