Hadapi Sembilan, SMAN 5 Karawang Dibalut Optimisme Tinggi

BANDUNG – Mengawali debut di pentas sebesar Honda DBL bukan hal yang mudah. Itulah yang dirasakan oleh tim putri SMAN 5 Karawang, yang bakal berjumpa SMAN 9 Bandung (Sembilan) di laga perdana Honda DBL 2021 West Java Series, Jumat (12/11) sore hari ini. Tim polesan Tedi Fucaw itu datang ke Bandung dengan membawa bekal optimisme tinggi.

Mereka cukup realistis dengan materi pemain yang dibawa kala bersua Sembilan hari ini. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh coach Tedi.

“Skuad kami berubah total, semua pemain di roster baru mencicipi Honda DBL di musim ini, termasuk pemain kelas XII,” ucapnya. Ditambah coach Tedi juga belum mengetahui kekuatan lawan untuk musim ini.

Hanya saja, ia memberikan catatan pada anak didiknya bahwa lawannya memang memiliki torehan sejarah yang mentereng di gelaran Honda DBL seri Jawa Barat (Jabar). “Mereka tim bagus, secara pemain saya belum scouting, tapi selama pelatih mereka belum ganti, itu yang justru saya waspadai,” terangnya.

Lebih lanjut, pelatih berusia 42 tahun mengungkapkan intenstitas persiapan yang dilakukan selama satu bulan setengah, bakal jadi modal lainnya ketika bersua Sembilan sore nanti. “Materi pemain kami banyak diisi pemain kecil, saya akan memanfaatkan kelincahan dan kecepatan dari anak-anak nanti di lapangan,” paparnya.

Di lain sisi, Sembilan yang punya torehan mentereng, dengan 4 trofi Honda DBL seri Jabar juga enggan mengalah begitu saja. Catatan juara mereka akan jadi gengsi tersendiri jika mereka angkat koper lebih dini musim ini. Tim besutan Putriana Dwi itu berjanji bakal memberikan 100 persen kekuatan di lapangan.

“Apapun hasilnya itu urusan nanti, yang terpenting kita sudah overcome dari masa-masa sulit dan akhirnya bisa bertemu lagi dengan teman-teman dari sekolah lain, untuk berkompetisi,” terangnya. Kendati tidak mengetahui kekuatan lawan, coach Putri lebih memilih untuk fokus membenahi internal tim.

“Dalam situasi sekarang sih kami memilih fokus di tim sendiri saja. Saya pikir semua tim juga memiliki kendala yang sama, kita sama-sama ada dalam kondsi yang tidak ideal. Jadi team progression lebih utama daripada kompetisi,” sambungnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan