Permudah Layanan Pembiayaan, Bank bjb Sahabat UMKM!

MEMUDAHKAN pelaku ekonomi kecil. Dalam mengakses pembiayaan perbankan. Ini menjadi perhatian penting bank bjb. Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dimiliki Provinsi Jawa Barat dan Banten.

Tujuannya, tidak lain turut andil dalam menunjang perekonomian nasional. Dimulai dari pengembangan sektor riil, yaitu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Guna menyinergikannya dengan potensi bisnis skala besar.

Tidak sedikit pegiat UMKM merespons positif, pelbagai produk dan program bank bjb, yang bersentuhan dengan pengembangan UMKM. Ini menunjukkan komitmen kuat bank bjb, dalam partisipasi mengangkat peluang bisnis UMKM menjadi sebuah entitas ekonomi yang menguntungkan pelaku usaha sekaligus pihak perbankan, sebagai penyedia layanan bantuan permodalan atau pembiayaan.
Seperti kita ketahui bersama, sebagian besar pegiat UMKM di Indonesia belum memiliki akses terhadap layanan perbankan.

Data Google, Temasek dan Bain & Company menyebutkan, baru 12 persen dari 59 juta UMKM di tanah air yang sudah mengakses ke layanan perbankan.

Berdasarkan rilis tersebut, total ada 92 juta masyarakat Indonesia yang belum terlayani bank. Padahal, kebutuhan UMKM terhadap akses layanan perbankan, khususnya pembiayaan, sangat tinggi. Pembiayaan perbankan diperlukan untuk mendorong UMKM meningkatkan daya saing serta menuju level pengembangan bisnis berikutnya.

Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi mengungkapkan, tingginya kebutuhan UMKM terhadap akses pembiayaan, di antaranya terlihat dari kinerja penyaluran kredit bank bjb.

Dia mengakui sektor kredit bank bjb yang menjadi salah satu penopang capaian laba perseroan. Tahun lalu, penyaluran pembiayaan bank bjb tumbuh 9,07% y-o-y menjadi Rp95,21 triliun, dari sebelumnya senilai Rp 87,29 triliun. Kemudian dana pihak ketiga (DPK) tercatat Rp106,46 triliun, naik 19,1% dari sebelumnya Rp89,35 triliun.

“Bank bjb merupakan mitra setia pelaku UMKM. Kami memiliki banyak sekali fasilitas keuangan dan program yang bertujuan secara khusus untuk mendorong perkembangan pelaku UMKM,” katanya.

Yuddy mengakui tidak mudah melewati tantangan selama masa pandemi Covid-19. Sebab menimbulkan multiefek di semua sektor kehidupan, tak terkecuali bisnis perbankan nasional.

Menurutnya, krisis kesehatan berimbas pada ekonomi, membuat beban berat pada industri perbankan nasional.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan