Ratusan Pimpinan Pondok Pesantren Kembali Gabung PPP

BALEENDAH – Sebanyak 50 pimpinan Pondok Pesantren se-Kabupaten Bandung melakukan deklarasi bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Deklarasi tersebut dilaksanakan di GOR Cipicung, samping Kantor DPC PPP Kabupaten Bandung, Cipicung Kecamatan Baleendah, Sabtu (23/10) sore.

Ketua DPW PPP Provinsi Jawa Barat Ade Munawaroh Yasin menyatakan, sangat antusias menyambut para pimpinan pondok pesantren yang kembali bergabung pada PPP.

“Sebelumnya mereka merupakan kader PPP, sehingga ini merupakan hal yang sangat baik untuk membangkitkan kembali PPP di Kabupaten Bandung,” ungkap Ade di sela-sela pelaksanaan Muscab IX DPC PPP Kabupaten Bandung.

Dikatakan Ade, saat ini, PPP Kabupaten Bandung tidak memiliki kursi di DPRD Kabupaten Bandung, sehingga adanya dukungan dari pimpinan pondok pesantren, Ade berharap Pemilu 2024 mendatang, PPP memiliki kursi dari setiap daerah pemilihan (Dapil) di DPRD Kabupaten Bandung.

“Adanya dukungan dari para kiyai pimpinan pondok pesantren, semoga PPP di Kabupaten Bandung memiliki beberapa kursi di DPRD Kabupaten Bandung. Targetnya memiliki kursi di setiap Dapil,” kata Ade.

Ade menjelaskan, apabila memiliki kursi di DPRD Kabupaten Bandung, maka bisa terakomodir aspirasi masyarakat. Pasalnya gool-nya pemilu itu adanya kursi di lembaga legislatif.

“Sehingga kita ingin memberikan kursi sebanyak-banyaknya di Jawa Barat ini, khususnya di Kabupaten Bandung. Harapannya, pada pengurus yang baru hasil Muscab IX DPC PPP Kabupaten Bandung, bisa melaksanakan kerja partai,” jelasnya.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kabupaten Bandung Yudha Noor menyatakan, karena menjaga protokol kesehatan, pihaknya membatasi peserta Muscab DPC PPP Kabupaten Bandung ini, dan yang hadir hanya 50 orang pimpinan pondok pesantren.

“Deklarasi pimpinan pondok pesantren yang bergabung dengan PPP itu masih banyak yang belum hadir karena dibatasi oleh penerapan prokes. Saat ini ada 50 pimpinan pondok pesantren, tetapi yang sudah tergabung dan menyatakan sikap sebanyak 126 pimpinan pondok pesantren,” kata Yudha.

Tergabungnya para pimpinan pondok pesantren, lanjut Yudha, menjadi energi baru untuk DPC PPP Kabupaten Bandung. Pasalnya, kata Yuda, sebelumnya PPP sempat terpuruk karena kurangnya silaturahim ke pimpinan pondok pesantren.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan