HSN 2021, Ketum MUI Jabar: Santri Harus Faham Agama

BANDUNG –  DPW LDII Provinsi Jawa Barat mengadakan Pengajian Umum dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2021 dengan Pentausiyah Ketum MUI Provinsi Jawa Barat, di Pondok Schooling Daarul Ilmi (PSDI), Cinunuk, Kab. Bandung, Jumat (22/10).

Acara yang digelar semi daring dengan tema “Santri Yang Alim-Faqih Untuk Siaga Jiwa dan Raga” ini diikuti 36 peserta baik dari pengurus DPW Provinsi, DPD Kota/Kabupaten, Pondok Pesantren (ponpes) dan sekolah tingkat SMP dan SMA binaan DPD LDII Kota/Kabupaten se-Jawa Barat.

Dalam tausiyahnya, Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Barat, Prof. Dr. KH. Rachmat Syafe’I, Lc., M.A menjelaskan, perjuangan santri saat masa kemerdekaan adalah mempertahankan kemerdekaan dari ancaman pihak luar. Sementara perjuangan santri saat ini adalah memahamkan dirinya terhadap agama.

“Perjuangan santri saat ini yaitu harus menjadi pribadi yang alim dan faqih. Mempunyai harapan besar untuk mendapatkan kemuliaan dari Allah yang harus diraih secara sungguh-sungguh. Ini sesuai dalilnya tafaqqahu fiddiin,” ujarnya.

Rachmat menambahkan, para santri harus menjaga diri dari pengaruh jelek zaman internet saat ini di tengah keinginan untuk menjalankan ajaran Islam secara kuat. Penjagaan diri untuk menjadi diri yang paham agama merupakan kebutuhan pokok masing-masing santri.

“Satu orang yang faham agama lebih berat bagi syeitan untuk menggoda/menjerumuskannya dibandingkan seribu orang yang tidak faham agama. Ini selaras dengan semangat untuk memelihara dan mengisi pembangunan bangsa ini sesuai dengan ketentuan Islam,” paparnya.

Lebih lanjut Rachmat menambahkan, kalau suatu bangsa mau maju, maka perhatikan sumber daya manusia dan pendidikannya. Ia menilai LDII sudah siap untuk menyongsong generasi penerus ke depan. Pasalnya, LDII banyak membangun pondok pesantren disinergikan dengan boarding school setingkat SMP dan SMA.

“Saya melihat LDII sudah siap menyongsong ke depan sebagai kaitannya melaksanakan kewajiban dan amanah untuk mencetak santri-santri yang alim dan faqih. Saya merasa bangga dan Bahagia, karena ini merupakan aset bangsa. Tugas kita untuk saling asah dan saling asuh dan saling menyebarkan kedamaian,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan