Berdaya Dengan Buku

Oleh : Ateng Kusnandar Adisaputra

“BERDAYA dengan buku”, adalah tagline Duta Baca Indonesia (DBI) periode 2021-2025, yaitu Gol A Gong yang memiliki nama asli Heri Hendrayana Harris, yang telah dikukuhkan oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, tanggal 30 April 2021.

Gol A Gong sebagai DBI merupakan seorang penulis dan pegiat literasi, telah menulis 125 judul buku, pemilik Rumah Dunia (Memindahkan Dunia ke rumah dengan jurnalistik, sastra, dan film) ini, juga sebagai penasihat Forum Taman Baca Masyarakat 2015-2025, Badan Pembina Forum Lingkar Pena tahun 2000 hingga sekarang, Penasehat Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Masyarakat Indonesia 2019-2023, dan Instruktur Literasi Indonesia.

Tagline “BERDAYA dengan buku”, merupakan suatu tantangan dan motivasi dari Gol A Gong sebagai DBI bagi semua masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kegemaran membaca buku, sehingga melalui buku bisa memperoleh dan menyerap berbagai ilmu pengetahuan, sekaligus mengaplikasikan dan dimanfaatkan untuk menciptakan inovasi dalam berbagai barang dan jasa sesuai kebutuhan pasar, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan kehidupan seseorang.

DBI sebelumnya berlatar belakang selebritis dan jurnalis, yaitu : Tantowi Yahya, seorang pembawa acara, musikus, dan pengusaha, dinobatkan sebagai DBI periode 2006-2010, memiliki tagline “Buku, Perpustakaan Pertamaku”, dilanjutkan oleh Andi F Noya, seorang wartawan, redaktur, pengisi acara Kick Andy, dikukuhkan sebagai DBI periode 2011-2015, dengan tagline “Buku Langkah Pertamaku Meraih Cita-citaku”, kemudian diestafetkan kepada Najwa Shihab, seorang jurnalis, menjadi DBI untuk periode 2016-2020, yang mempunyai tagline “Buku adalah sebaik-baiknya sahabat”.

Tentunya, ketiga tokoh yang pernah menjadi DBI ini, telah menorehkan sejarah, kiprah, suri tauladan, dan prestasi dalam peningkatan kegemaran membaca dan literasi dikalangan masyarakat Indonesia. Ketiga tokoh DBI ini juga telah mengalami suka, dan duka dalam mengajak, memotivasi, mengarahkan, berbagi pengalaman dalam meningkatkan budaya gemar membaca, salah satunya untuk mewujudkan tranformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Dari keempat DBI ini, semua taglinenya terfokus kepada “Buku”, berarti buku merupakan hal yang sangat penting tidak bisa dilepaskan atau dipisahkan dari kehidupan suatu bangsa. Siapapun orangnya, apapun profesinya, setiap waktu dan setiap saat pasti memerlukan buku. Setiap pelajar, mahasiswa, dalam mendukung proses pembelajaran perlu didukung dengan ketersediaan buku yang sesuai dengan kebutuhan. Para guru, dosen, untuk peningkatan kualitas pembelajaran “Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka”, tidak bisa dilepaskan dari adanya buku-buku materi pelajaran dan buku-buku referensi lainnya yang berkualitas.

Tinggalkan Balasan