Pemulihan Ekonomi Pasca Gelombang Kedua Covid-19

Sementara, dampak negatif yang utama dari pembelajaran online adalah anak-anak kesulitan dalam berkonsentrasi (86%) dan kurangnya ketrampilan sosial (73%).
Meski terdapat kekhawatiran mengenai dampak jangka panjang pembelajaran daring seperti kesulitan adaptasi, kesehatan mental, dan kualitas pendidikan yang menurun.

Namun mayoritas responden merasa percaya diri (20% sangat percaya diri dan 31% yakin) peserta didik kembali belajar di sekolah Dan untuk mendukung proses belajar jarak jauh, maka sebagian besar responden berpendapat akan perlunya peningkatkan fasilitas teknologi di setiap sekolah dan penyediaan internet gratis di seluruh Indonesia.

Jonathan Benhi, Chief Technology Officer (CTO) POPULIX menuturkan “Terlepas dari berbagai dampak negatif pandemi Covid-19, Populix melihat pandemi ini sebagai salah satu faktor yang akhirnya mendorong anak-anak untuk beradaptasi terhadap teknologi. Dan dari hasil riset, ternyata institusi pendidikan berbasis daring, seperti ‘Ruang Guru’ kini menjadi pilihan para orang tua dalam mendukung proses pembelajaran di masa pandemi.  Namun, agar proses belajar mengajar dapat tetap menarik sehingga peserta didik tidak kehilangan konsentrasi, maka tenaga pendidik dituntut untuk lebih inisiatif dan kreatif.”

Selain menyoroti kesiapan dan pola masyarakat terhadap aktvitas di luar rumah di masa Pandemi, riset Populix juga menyoroti bagaimana orang memandang keberlanjutan lingkungan sebagai kemungkinan masalah dunia berikutnya. Dari hasil riset Populix ditemukan tiga tindakan yang paling banyak dilakukan oleh responden terkait dengan menjaga lingkungan yang berkelanjutan. Pertama adalah, memilih produk yang dapat diisi/digunakan ulang (53%); kedua, memilih produk yang dapat didaur ulang (53%); dan ketiga, memilih produk yang terbuat dari bahan-bahan alami (47%).

“Kami berharap melalu survei yang kami lakukan, dapat memberikan gambaran mengenai pola dan pilihan masyarakat di masa pandemi sehingga pelaku usaha ataupun insitusi yang terkait dapat mengenal lebih baik kebutuhan masyarakat di masa pandemi. Melalui data yang tepat maka diharapkan dapat membuat keputusan yang tepat dan efektif,” ujar Timothy Astandu mengakhiri. (WIN)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan