Pemulihan Ekonomi Pasca Gelombang Kedua Covid-19

JAKARTA – Semua negara berusaha untuk bangkit dari pandemi Covid-19 dan mendorong pemulihan ekonomi, termasuk di Indonesia. Sejak Agustus 2021, kasus Covid-19 gelombang kedua di Indonesia mulai terkendali.

Hal ini terlihat dari penurunan persentase jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia yang kini telah mencapai 3,05%. Nilai tersebut sudah berada jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) yaitu sebesar 5%.

Menurut Timothy Astandu, Chief Executive Officer (CEO) lembaga riset berbasis android, POPULIX mengatakan, kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan Covid-19 telah menunjukkan hasil.

“Kasus Covid kita sudah di posisi jauh lebih baik dibanding tiga bulan yang lalu. Digenjotnya cakupan vaksinasi dan penurunan level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah memberikan angin segar bagi bangkitnya perekonomian nasional,” kaTa Timothy melalui siaran persnya Kamis (30/09).

“Masyarakat pun kini tampak lebih siap untuk kembali beraktivitas seperti biasa, seperti mengunjungi sentra-sentra perekonomian seperti mall, cafe, restauran ataupun tempat tempat hiburan dan melakukan perjalanan. Penegakan aturan vaksinasi di tempat-tempat tersebut pun direspon positif oleh masyarakat dan  dinilai dapat meningkatkan kepatuhan publik terhadap program vaksinasi dan membantu masyarakat merasa lebih aman untuk melakukan aktivitas di luar rumah,” tambah Timothy lagi.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Populix mengenai “Economy Bounce Back After the 2nd Curve/ Kebangkitan Ekonomi Setelah Gelombang Kedua” terhadap 1.031 responden (> 50% adalah warga DKI Jakarta) menunjukkan, bahwa mayoritas responden (70%) percaya bahwa vaksinasi dapat mencegah penularan virus. Oleh karena itu, mereka pun menyetujui (30% sangat setuju dan 36% menyatakan setuju) diterapkan penegakan vaksinasi bagi pengunjung mall.

Dari hasil survei yang diikuti oleh mayoritas kalangan pekerja (70%) dengan tingkat pendidikan Sarjana (41%) ini, memperlihatkan bahwa rata-rata responden (>50%) memiliki kepercayaan diri untuk mengunjungi mall setelah diterapkannya kebijakan PPKM.  Mereka dengan range usia 46-55 tahun adalah yang memiliki tingkat kepercayaan diri paling tinggi (64%) dengan penerapan kebijakan pemerintah tersebut.

Riset Populix yang dilakukan secara online ini juga menemukan bahwa  lebih dari 60% responden mengaku sudah berencana untuk menikmati makan di restauran bersama anggota keluarga setelah kebijakan PPKM dilepas, dengan 90% responden memilih restauran Indonesia sebagai tujuan utama. Minat besar masyarakat untuk menikmati makan di restauran juga ditunjukan dengan anggaran yang mereka siapkan. Sebesar 33% responden mengaku akan menyiapkan dana sebesar Rp250.000 hingga Rp 500.000,- untuk setiap kali makan di restoran.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan