Petani di Cibiru Tetap Pertahankan Sawahnya Meski Ditawari Harga Tinggi

BANDUNG – Memiliki lahan sawah di wilayah perkotaan memang punya hambatan tersendiri di tengah percepatan pembangunan dan tawaran dari para pengembang. Cece Saprudin yang memiliki lahan sawah di perkotaan bersikeras mempertahankan sawahnya meski sering diiming-imingi harga tinggi.

“Ada aja yang sering nawarin ke saya harga, kadang dua juta tiga juta bahkan lebih agar lahan saya dijual tapi tetep saya gak mau, saya pertahanin,” ucapnya, Kamis (24/9).

Lahan sawah di belakang Perumahan Arundaya Residence yang dekat dengan jalan raya Cikuda, Cibiru ini pernah ditawari harga enam juta hingga sepuluh hingga delapan juta untuk dijadikan perumahan. Namun dia bersikukuh menolak.

“Ya saya tetap gak akan jual karena yang nawar juga beda-beda harga kan. Sayang aja tanah ini bisa saya tanami padi atau sayuran, bisa untuk keluarga. Kalau dijual belum tentu saya dapat tanah lagi,” katanya.

Kini lahan berjumlah lima petak sawah tersebut, dia tanami sayur bayam, kangkung, singkong dan daun bawang, selagi menunggu masa tanam padi. Mengaku sering dirayu para pembeli dengan harga beragam dia menganggap bahwa lahannya ini sangat berharga.

“Kan ada yang bilang karena ini deket jalan rugi katanya kalau segara tidak dijual. Saya mah tetap gak mau,” tegasnya.

Berlokasi di Kampung Cikuda Kelurahan Pasir Biru, Cibiru Kota Bandung lahan tersebut juga digunakan warga sekitar untuk diambil rumputnya sebagai pakan ternak. (mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan