NGAMPRAH – Setidaknya ada 57 anak di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terpaksa kehilangan orangtuanya akibat terpapar Covid-19 yang terjadi sejak 1,5 tahun yang lalu.
Dari 57 anak yang kehilangan orangtuanya, setiap anak mengalami hal yang berbeda-beda. Ada anak yang akhirnya menjadi yatim, piatu, maupun yatim piatu.
“Kita sudah lakukan pendataan, total ada 57 anak yang orangtuanya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19,” ungkap Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial dan Penyandang Disabilitas pada Dinas Sosial KBB, Tin Kartini saat dihubungi, Rabu (1/9).
Data tersebut sudah diserahkan ke Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat agar anak yang kehilangan orangtuanya itu bisa mendapat bantuan dari Kementerian Sosial melalui program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi).
Tin mengatakan program Kemensos itu mencakup semua kebutuhan dasar anak seperti kebutuhan obat-obatan, vitamin, tes swab/PCR, vaksinasi, dan konseling anak termasuk bagi pihak keluarga dari anak tersebut.
“Jadi kami juga telah memberikan data itu kepada setiap balai Kemensos karena ada instruksi seluruh balai untuk melakukan refocusing anggaran untuk memberikan bantuan kepada anak yang kehilangan orangtuanya,” tuturnya.
Pendataan anak yang kehilangan orangtuanya tersebut awalnya dilakukan oleh pendamping dan pihak desa, kemudian dimatangkan melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) KBB dengan mendata anggota keluarganya.
“Data ini harus sesuai dengan format yang diminta Kemensos, disitu ada format harus ada Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), makanya kami juga bersurat ke Disdukcapil supaya datanya matang,” imbuhnya.
Semua anak yang kehilangan orangtuanya itu rata-rata berusia 18 tahun ke bawah. Sehingga mereka sangat berhak untuk mendapatkan bantuan melalui program Atensi Kemensos.
“Namun, kami belum mendapat informasi kapan bantuan itu akan diterima oleh anak-anak itu, karena datanya juga baru diajukan,” tandasnya. (mg6)