Wisata Halal Bukan Berarti Islamisasi, Begini Penjelasannya

BOGOR – Mahasiswa doktoral Sekolah Pascasarjana IPB University Atang Trisnanto, M.Si yang sedang melakukan penelitian ekowisata menyatakan bahwa wisata halal adalah konsep pariwisata futuristik.

“Karena ada perubahan trend bahwa pariwisata masa depan itu adalah ‘family tourism’ dan ‘friendly tourism’, dan tidak lagi hanya sekadar ‘fun tourism’ atau kesenangan berwisata semata,” kata mahasiswa S3 Program Doktor Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan IPB itu kepada ANTARA di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, (30/8).

Karena itu, kata dia, sebagai satu konsep wisata futuristik ke depan, maka hal itu yang akan bisa menjawab sebuah kebutuhan pariwisata di masa masa yang akan datang.

Ia mengakui bahwa selama ini, meski kini sudah tidak menjadi perdebatan yang sengit, masih ada yang mengartikan wisata halal sebagai sebuah konsep Islamisasi regulasi ataupun Islamisasi konsep.

“Padahal wisata halal ini perlu dipahami sebagai sebuah konsep untuk menghadirkan keterpaduan sistem pariwisata yang bersih (clean), sehat (health), aman (safety) dan juga nyaman (comfort),” kata Atang yang saat ini juga Ketua DPRD Kota Bogor itu.

Keterpaduan sistem pariwisata itulah, kata dia, yang dalam konteks halal dimaksud, yakni memastikan bahwa tempatnya bersih, makanannya bersih juga sehat.

Menurut dia dengan bergesernya saat ini, yakni orang berwisata bersama dengan keluarga, teman dan komunitas, ini akan menjadi tantangan yang menarik ke depan, di mana konsep wisata halal ini bisa dikuatkan.

“Tinggal pekerjaan rumah yang kemudian perlu dikuatkan lagi adalah bagaimana konsep wisata halal ini melibatkan banyak pihak. terutama adalah masyarakat kelas bawah,” katanya.

“Sehingga jangan sampai konsep dan pengelolaannya hanya didominasi oleh pembuat regulasi pemerintah itu sendiri ataupun korporasi besar yang memang punya modal,” tambah Direktur Eksekutif National Food Security Studies, dan pernah menjadi Tenaga Ahli Menteri Pertanian (Mentan) itu.

 

 

Ketua DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Atang Trisnanto, S.Hut, M.Si. (FOTO ANTARA/HO-FAI)
Ketua DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Atang Trisnanto, S.Hut, M.Si. (FOTO ANTARA/HO-FAI)

Optimalkan karakteristik

Khusus untuk Kota Bogor, Atang melihat bahwa Bogor merupakan suatu kota yang semua sektornya mengandalkan sektor jasa wisata dan perdagangan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan