Belasan Kios Dibongkar Gara-gara Proyek Underpass Sriwijaya

CIMAHI – Belasan pedagang di Jalan Dustira, Kota Cimahi akhirnya membongkar kiosnya lantaran terdampak pembangunan Underpass Sriwijaya. Kenyataan itu terpaksa diterima pedagang sebab memang tak ada pilihan lain selain mengosongkan kios.

Berdasarkan pantauan pada Kamis (26/8), belasan kios itu tengah dibongkar pemiliknya. Sisa material bangunan kios seperti kayu, genteng dan besi dikumpulkan, lalu diangkut mengunakan mobil bak terbuka. Mereka merupakan pedagang baju militer, makanan, dan lain-lainnya.

Arnold (54), salah seorang pedagang mengatakan sebetulnya sangat berat untuk meninggalkan kios yang sejak tahun 2000 menjadi tempatnya untuk mencari pundi-pundi rupiah. Apalagi nilai ganti ruginya sangatlah tak sepadan menurutnya.

“Kalau yang saya ganti ruginya cuma Rp 250 ribu per meter. Totalnya sekitar Rp 16 juta lebih,” kata Arnold.

Dengan besaran ganti rugi yang didapatnya itu, kata dia, tidak akan mencukupi untuk membuat kios baru. Arnold pun sementara ini akan tiarap terlebih dulu dari aktivitas berdagangnya.

“Sementara diam dulu, soalnya bingung mau kemana,” ucap dia.

Dirinya pun engga jika harus direlokasi ke Cimahi Mal. Sebab, biaya sewanya lebih mahal. “Gak lah, kan lebih mahal sewanya. Sementara saya pas di sini itu paling untuk bersihnya sekitar Rp 200 per hari,” pungkasnya.

Kepala Seksi Peningkatan Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cimahi, Made Wardana mengatakan, saat ini proyek senilai Rp 84 miliar ini sedang dalam proses pengeboran secant pile.

Berdasarkan penelusuran, secant pile adalah struktur penahan tanah yang terdiri dari rangkaian dari primary pile (berupa lubang bor yang diisi beton ready mix tanpa tulangan), dan secondary pile (berupa bored pile).

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan UMKM Koperasi dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Sri Wahyuni mengatakan, para pedagang yang kiosnya terkena dampak pembangunan Underpass Sriwijaya-Dustira sudah pindah berjualan ke toko-toko dekat Cimahi Mal.

“Kami sudah memfasilitasi untuk pindah ke Cimal. Tapi mereka maunya di toko-toko samping Cimal. Jumlahnya ada 13 pedagang,” terangnya. (fey)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan