Azab Menunggu Bagi Pengolok-olok Ulama

Allah subhanahu wa taala telah berfirman, “Dia (Allah) berfirman, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku”. Sungguh ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik.” Lalu kamu jadikan mereka buah ejekan, sehingga kamu lupa mengingat Aku, dan kamu (selalu) mentertawakan mereka.” (QS. Al-Mu’minun, 23: 8-10).

Imam Al-Qurthubi menjelaskan tentang ayat di atas kesimpulannya: Peringatan terhadap mengejek, menghina dan merendahkan serta melecehkan mereka dan menyibukan diri dengan mereka dalam perkara yang tidak penting, adalah faktor yang menjauhkan dari Allah Swt. Merendahkan ulama karena mereka ulama adalah merendahkan ilmu, dan ilmu adalah sifat Allah Ta’ala yang Dia berikan sebagai karunia kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih, agar mereka membimbing hamba-hamba-Nya di atas pijakan syariat sebagai penerus para Rasul-Nya. Maka hinaan ini diketahui kepada siapa ia kembali.

Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman, “(Orang munafik) yaitu mereka yang mencela orang-orang beriman yang memberikan sedekah dengan sukarela dan yang (mencela) orang-orang yang hanya memperoleh (untuk disedekahkan) sekadar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka dan mereka akan mendapat azab yang pedih.” (QS. At-Taubah, 9: 79).

Ibu Hazm berkata, “Shahih dengan nash yang jelas bahwa siapa yang menghina Allah, atau salah seorang malaikat, atau salah seorang nabi, atau suatu ayat al-Qur’an, atau salah satu kewajiban agama, di mana semua itu adalah ayat-ayat Allah, maka dia kafir bila hujjah sampai kepada kepadanya”.

Musuh-musuh Islam dari kalangan orang-orang kafir dan orang-orang munafik zaman sekarang ini, para pengekor atau penjilat mereka berusaha memperburuk citra ulama dan meruntuhkan kedudukan mereka dalam jiwa umat Islam. Mereka berusaha mati-matian demi hal tersebut, mereka menyusun strategi-strategi besar demi menghalang-halangi dan memadamkan Agama ini melalui serangan yang diarahkan kepada para pembawa Islam, da’i-da’i dan ulama-ulamanya. Media-media informasi dan lainnya menjadi pelopor serangan ganas ini terhadap ulama Islam. Maka muncullah penghinaan terhadap para ulama dan orang-orang shalih melalui berbagai media, orang-orang rendahan dari para pemuja syahwat dan syubhat menantang dengan sombong kedudukan ulama dan orang-orang shalih, orang-orang shalih yang teguh beragama dilecehkan dengan tuduhan intoleransi, radikalisme dll.

Tinggalkan Balasan