Bahaya! Minum Kopi Berlebih Dapat Mengecilkan Volume Otak

JAKARTA – Kopi adalah salah satu minuman paling populer di dunia. Banyak dari kita menikmati secangkir kopi di pagi hari untuk mengawali hari, kemudian secangkir pada sore hari sebagai “bahan bakar” tambahan ketika tubuh serta pikiran mulai lelah saat menyelesaikan pekerjaan.

Sebagian orang bahkan memerlukan bercangkir-cangkir kopi untuk meningkatkan konsentrasi dan sebagai penahan kantuk ketika bekerja.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kopi merupakan sumber utama antioksidan. Kopi seringkali dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, termasuk penurunan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit liver. Pada dunia kecantikan, antioksidan yang terkandung di dalam kopi kerap digunakan untuk membantu menghilangkan selulit atau parut kulit.

Kendati demikian ada pepatah yang menyebutkan bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidak lah baik untuk diri kita. Sama halnya dengan kopi, meskipun kopi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh (bila diminum dalam jumlah dan jenis yang tepat), terlalu banyak kopi juga dapat membahayakan tubuh terutama otak.

Sebuah studi yang yang belum lama ini dilakukan oleh para peneliti dari University of South Australia ini menemukan bahwa minum lebih dari enam cangkir kopi sehari dapat mengecilkan volume otak dan meningkatkan risiko demensia.

Peneliti utama dan kandidat PhD UniSA, Kitty Pham, mengatakan penelitian ini memberikan wawasan penting bagi kesehatan masyarakat.

“Kopi adalah salah satu minuman paling populer di dunia. Namun dengan konsumsi global lebih dari sembilan miliar kilogram per tahun, penting bagi kita untuk memahami potensi implikasinya pada kesehatan,” kata Pham dikutip dari Science Daily.

Lantas bagaimana kopi bisa mempengaruhi otak?

Kafein sebagai kandungan utama dalam kopi mampu mempengaruhi sistem saraf pusat dalam beberapa cara. Namun, efeknya diyakini berasal dari cara kafein berinteraksi dengan reseptor adenosin, sebagaimana dilansir dari laman Healthline.

Adenosin adalah neurotransmitter di otak yang dapat mendorong tubuh untuk beristirahat tidur. Neuron di otak Anda memiliki reseptor spesifik yang dapat dilampirkan adenosin. Adenosin biasanya menumpuk di siang hari dan akhirnya membuat Anda mengantuk.

Kafein dan adenosin memiliki struktur molekul yang serupa. Jadi ketika kafein hadir di otak, ia bersaing dengan adenosin untuk mengikat reseptor yang sama. Namun, kafein tidak memperlambat kinerja neuron seperti halnya adenosin. Sebaliknya, kafein justru mencegah adenosin bekerja dalam memperlambat kinerja tubuh. Hal inilah yang menyebabkan kafein meningkatkan stimulasi sistem saraf pusat dan membuat Anda merasa waspada.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan