7 Bulan Pasca Longsor Sumedang, Kades Cihanjuang: Mereka Berharap

SUMEDANG – Setelah mengukir memori naas tentang kejadian longsor Sumedang, kini nasib para korban hanya bergantung pada garis takdir yang belum jelas.

Bagaimana tidak, pasca musibah lomgsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang yang terjadi pada 9 Januari 2021 lalu itu, relokasi korban pun belum ada titik terang.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Cihanjuang, Yuyus Yusuf mengatakan, para korban longsor di Bojong Kondang dan Perumahan Kampung Daud yang masuk wilayah desanya hingga saat ini belum ada kepastian kapan mereka direlokasi dari pengungsian.

“Awalnya relokasi warga di zona merah dipindah ke lapang bola sebelah timurnya dari lokasi longsor. Namun rencana itu hingga saat ini belum terealisasi juga,” kata Yuyus di ruang kerjanya, Rabu (3/8).

Diketahui, rencana awal tersebut untuk warga Perumahan SBG yang berada di zona merah dengan jumlah 63 Kepala Keluarga (KK) akan di relokasi ke lapang bola yang masih ada dilingkungan Perumahan SBG.

Sementara untuk warga Bojong Kondang dan Perumahan Kampung Daud yang tersapu longsor akan ditempatkan ke daerah Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

“Sampai saat ini belum ada kepastian kapan, dimana serta berapa KK yang akan direlokasi dan pindah kemana dari pengungsian yang saat ini tersebar di berbagai tempat,” ujar Yuyus.

Yuyus melanjutkan, warga korban longsor atau zona merah yang belum ber KTP Desa Cihanjuang bahkan belum diberikan kepastian oleh pemerintah Kabupaten Sumedang apakah mereka akan ikut direlokasi atau tidak.

“Total korban longsor dan zona merah ada sekitar 140 KK. Sedang yang rumahnya dibongkar untuk evakuasi korban longsor ada lima rumah,” pungkasnya.

Dalam pemaparannya, Yuyus menuturkan, sampai sekarang para korban longsor hanya ingin secepatnya mendapat kepastian supaya dapat hidup bersama keluarga yang tersisa.

“Mereka berharap tinggal di rumah yang tetap untuk melanjutkan hidup dengan keluarga yang ada sekarang karena sebagian keluarganya meninggal saat terjadi bencana,” tutup Yuyus.

Miris, setelah tujuh bulan berlalu pasca peristiwa naas, para korban longsor sampai saat ini hanya bisa berharap kepastian dari pemerintahan soal relokasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan