JAKARTA – Seperti berjalan sendiri ditengah hutan, mungkin perumpamaan ini cocok untuk seorang Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini. Instruksinya yang tegas dan lugas kepada seluruh menteri terkait dan lembaga pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19, terkesan berjalan sendiri-sendiri bahkan ada yang berjalan di tempat.
Hal ini pun membuat turunnya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah. Hal tersebut terbaca dari beberapa hasil survei lembaga independen seperti lembaga survei IPS (Indonesian Presidential Studies). Turunnya nilai kepuasan publik diakibatkan buruknya kinerja para pembantu presiden, di antaranya para menteri yang dinilai kurang cakap dan sigap menerapkan perintah presiden.
IPS menilai, kepuasan kinerja para menteri sebagai komandan lapangan atas instruksi presiden di bawah 30 persen. Hanya lembaga kepolisian dan TNI yang dipandang mampu bekerja dan mengimplementasikan arahan presiden dalam mengatasi serangan Covid-19 varian Delta saat ini.
Ketua Tim Pemenangan Pilpres Jokowi-Maruf Amin Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi alias Jaro Ade pun ikut angkat bicara. Ia sangat menyayangkan lambatnya respons para menteri yang belum bisa bekerja maksimal sesuai arahan presiden.
“Saya melihat hanya segelintir menteri yang mau terjun turun langsung secara maksimal mengejawantahkan program dan instruksi presiden,” kata mantan calon bupati Bogor tersebut.
Terlebih, ia menilai para menteri kurang peka terhadap kesulitan yang dialami masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Namun, di samping hal tersebut, Jaro Ade mengapresiasi kinerja tenaga kesehatan (nakes) yang dari awal berjibaku hingga detik ini membantu masyarakat tanpa mengenal waktu. Meski sayangnya banyak dari mereka yang terlambat mendapatkan insentif.
“Hanya TNI-POLRI beserta nakes yang dapat dirasakan kerjanya di masyarakat. Mereka berjibaku, meski insentifnya lamban diberikan. Sementara sebagian besar menteri tidak becus bekerja. Saya sebagai ketua tim pemenangan Kabupaten Bogor sangat kecewa,” tegas dia.
Menurut mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor tersebut, ini adalah bentuk protesnya sebagai ketua tim pemenangan di Kabupaten Bogor.
Dia menambahkan, Jokowi turun langsung ke tengah masyarakat dan harus berhadapan dengan hujatan dan berita bohong alias hoaks.