Naik! Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Barat

“Ketiga laju inflasi. Sebab garis kemiskinan itu nilai rupiah pengeluaran terkait makanan dan non-makanan. Dari September sampai Maret 2021 angka inflasi umum di Jabar ini tercatat sebesar 1,24 persen,” hematnya.

Keempat, lanjut dia, bahan komoditas yang banyak dibeli masyarakat. Pada periode september hingga Maret 2021 di Jabar harga eceran sebagian komoditas pokok mengalami kenaikan.

Diantaranya seperti terigu, daging ayam ras, daging sapi, ikan kembung cabe merah, cabe hijau dan minyak goreng. Tetapi susu kental manis dan gula pasir dan juga beras yang memiliki kontribusi tertinggi terhadap garis kemiskinan mengalami penurunan.

“Jadi komoditas apa yang paling banyak dikosumsi masyarakat ternyata komoditas yang paling banyak dikonsumsi masyarakat itu mengalami penurunan,” lanjutnya.

Kemudian dari sisi ketenagakerjaan pada Febuari 2021 presentasi pekerja setengah menganggur di Jabar sebesar 8,90 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2020, lalu 10,31 persen terjadi penurunan 1,72 persen poin.

“Jadi ada penurunan pekerja setengah penganggur jika dibandingkan dengan Agustus 2020,” katanya.

Terakhir, ia mengungkapkan, jumlah penduduk miskin menurut kota/desa pada Maret 2021, penduduk miskin di perkotaan secara presentase 7,82 persen dan di pedesaan 10,46 persen.

“Jika kita bandingkan September 2020, penduduk miskin perkotaan mengalami peningkatan sebesar 0,03 persen. Yaitu dari 7,79 September (menjadi) 7,82 persen (pada) Maret 2021,” ungkapnya. (win)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan