Warga Melong Masih “Dikepung” Banjir

Dirinya mengatakan, ada sejumlah penyebab kemunduran awal musim kemarau. Di antaranya masih tingginya tingkat kelembapan di wilayah Jawa Barat karena beberapa fenomena meteorologis, baik yang sifatnya global maupun regional.

“Suhu Muka Laut (SST) di wilayah Laut Jawa utara Jawa Barat mengalami anomali positif. Aktifnya IOD (-) yang berlangsung sejak awal Mei 2021. Serta tumbuhnya sirkulasi Eddy dan pusat tekanan rendah di sekitar Jawa Barat,” jelasnya.

“Ketiga faktor tersebut menyebabkan tingkat kelembapan di wilayah Bandung Raya tetap tinggi, sehingga mendorong aktivitas konvektif yang menyebabkan tumbuhnya awan hujan (Cb) sehingga tingkat curah hujan tetap tergolong tinggi,” kata Teguh menambahkan.

Walaupun sudah memasuki musim kemarau, masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi seperti puting beliung (angin kencang) dan bencana kekeringan.

“Selain itu, warga juga diimbau untuk tidak percaya informasi hoaks dan selau mencari informasi resmi kebencanaan melalui informasi resmi yang dikeluarkan dari pihak yang berhubungan langsung dengan kejadian bencana,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan