Warga Melong Masih “Dikepung” Banjir

CIMAHI – Kepungan banjir masih menjadi ancaman bagi warga Kampung Kiara Payung, Kelurahan Melong RT 04/02, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Setiap hujan deras turun, mereka harus bersiap menghadapi bencana tersebut.

Seperti yang terjadi pada Kamis (1/7) sore. Hujan deras yang turun di Cimahi sore itu merendam kawasan wilayah tersebut, menyebabkan banjir. Banjir dari luapan sungai tersebut merendam pemukiman warga, melumpuhkan Jalan Cibaligo dan Jalan Melong.

Beruntung banjir itu tak masuk langsung ke rumah warga karena telah dibuat tanggul dari besi di setiap gang. Bagi warga Melong Cimahi, banjir seperti menjadi musiman setiap tahunnya ketika hujan deras turun. Sudah puluhan tahun kondisi itu terjadi.

Ketua 04 Eman mengatakan, banjir di daerahnya telah berlangsung sejak lama. Namun belum ada solusi nyata, terutama dalam merevitalisasi sungai. Menurutnya, total warga yang terdampak ada 40 kepala Keluarga (KK).

“Saluran sungai ini kan jadi satu-satunya karena sungai lain banyak yang sudah diurug. Karena ini sungai satu-satunya, cobalah pemerintah buat solusi agar diperbaiki dan bisa menampung debit air tatkala hujan,” kata dia, Jumat (2/7/2021).

Dodi (30), salah seorang warga menuturkan, banjir seperti menjadi sebuah bencana langganan bagi ia dan warga lainnya setiap hujan deras turun. Kondisi ini sudah terjadi sejak 10 tahun lebih.

“Tiap ada hujan besar memang di sini banjir. Itu mengapa kami buat tanggul penahan di tiap gang. Saat hujan besar kami pasang, saat surut kami buka lagi. Saat banjir, otomatis jalan pasti lumpuh,” ungkapnya.

Menurut Dodi, banjir terjadi karena kondisi sungai dangkal dan kecil sehingga tak mampu menampung debit air yang besar. Apalagi sejak munculnya pembangunan pabrik, sungai itu menjadi satu-satunya saluran air dari daerah hulu.

Kepungan banjir sepertinya masih menjadi ancaman bagi warga Melong. Sebab berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, wilayah Bandung Raya, wilayah Bandung Raya mengalami Musim Hujan lebih panjang dari normalnya.

“Awal Musim kemarau di wilayah Bandung Raya mundur sebanyak 2 hingga 3 dasarian dari normalnya,” terangnya. Dalam satuan waktu meteorologi, satu dasarian sama dengan sepuluh hari. Artinya, musim hujan akan lebih panjang selama 3-4 minggu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan