Hati-hati! Penggunaan Earbuds Akan Mengalami Tuli Permanen?

Penggunaan Earbuds saat ini banyak digandrungi oleh kalangan milenial dan pebisnis muda. Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan Headphone yang menggunakan sudah banyak ditinggalkan.

Tetapi tahu tidak, bahwa penggunaan Earbuds memiliki dampak efek samping jangka panjang bagi pendengar. Hal ini terjadi dengan seiring bertambahnya usia.

Headphone dan Earbuds dapat memengaruhi gangguan pendengaran pada anak-anak dan dewasa muda seiring bertambahnya usia.

Penggunaan Earbuds bisa digunakan untuk mendengarkan musik atau podcast. Namun, menurut penelitian tingkat kebisingan tinggi dapat mempengaruhi gangguan pendengaran di masa depan.

Anak-anak, remaja, dan dewasa muda sangat berisiko jika mereka sering mendengarkan musik berjam-jam per hari dengan volume melebihi batas.

Standar pendengaran adalah 70 desibel rata-rata paparan kebisingan per hari. Ini yang direkomendasikan oleh The National Institutes of Health (NIH ) .

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diperkirakan bahwa sekitar 50 persen orang berusia 12 hingga 35 tahun berisiko mengalami gangguan pendengaran.

“Masyarakat umum, kebanyakan tidak paham bahwa gangguan pendengaran pada usia tua bukan kerena faktor umur atau penuaan, tapi gangguan pendengan di usia tua disebabkan oleh faktor kebisingan,” Dr. Daniel Fink seperti yang dilansir Healthline.com

Fink dan audiolog Jan Mayes mengatakan, orang yang menggunakan sistem audio pribadi dapat merusak pendengaran mereka.

“Khususnya untuk anak muda penggunaan sistem audio pribadi adalah sumber utama paparan kebisingan di waktu senggang,” kata Fink.

Sehingga, ketika memasuki usia paruh baya, mungkin hingga pertengahan 40-an, pendengaran mereka akan mulai terganggu.

Selain itu, menurut penelitian orang yang mengalami gangguan pendengaran berisiko terkena demensia atau hilangnya kemampuan mengingat alias mudah lupa. Sebab, mengalami penurunan Kognitif.

Mary L. Carson , Au.D, audiolog klinis, mengatakan penelitian juga menunjukkan bahwa individu dengan gangguan pendengaran yang tidak ditangani, berisiko mengalami demensia.

Untuk itu, mengobati gangguan pendengaran dengan alat bantu lebih baik untuk mengurangi risiko penurunan kognitif dan demensia.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan