Capai 94 Persen, BOR di Kabupaten Bandung Barat

NGAMPRAH – Keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) memasuki fase kritis lantaran kasus Covid-19 yang melonjak drastis.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, hingga Rabu (16/6/2021) siang, BOR enam rumah sakit rujukan Covid-19 di Bandung Barat sudah menyentuh angka 94 persen.

“Ruang isolasi sekarang hampir penuh, catatan kami BOR itu mencapai 94 persen,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan pada Dinkes KBB Wishnu Pramulo Adi kepada wartawan.

Di Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan (RSCK) Padalarang misalnya dari total kapasitas ruang isolasi zona kuning sebanyak 47 bed (tempat tidur) saat ini sudah terisi 42 bed yang berarti hanya ada lima bed kosong.

Lalu, BOR di Rumah Sakit Karisma Cimareme dari 20 tempat tidur telah terisi penuh.

Sedangkan empat rumah sakit sisanya juga dalam kondisi penuh. Di RSUD Cililin dari 15 bed terisi semuanya, di RSUD Lembang tersedia 20 bed. Namun semuanya sudah penuh.

“Di Rumah Sakit Jiwa Cisarua dari 6 bed, telah terisi 5 bed atau sisa 1 bed. Lalu di RSUD Cikalongwetan bahkan telah over kapasitas, dari 18 bed total pasien yang dirawat sampai 20 orang,” katanya.

Untuk memantau perkembangan tingkat keterisian ruang isolasi di KBB, pihaknya mewajibkan semua rumah sakit termasuk rumah sakit swasta untuk memberikan laporan setiap hari.

“Kita bahkan sudah membuat WhatsApp Grup khusus rumah sakit swasta untuk rutin memberikan laporan ketersediaan tempat tidur. Setiap hari wajib diperbaharui laporannya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan KBB Eisenhower Sitanggang mengatakan untuk bisa menampung lonjakan kasus COVID-19, pihaknya menerapkan skema pergeseran bed pasien pelayanan umum di setiap rumah sakit.

Rinciannya, RSUD Lembang telah ditambah 10 bed sehingga totalnya menjadi 30 bed khusus Covid-19, dan 5 bed di ruang ICU.

Di RSUD Cililin ditambah 20 bed sehingga totalnya menjadi 35 bed. Lalu di RSUD Cikalongwetan dari 20 bed ditambah menjadi 35 bed.

“Kita mengoptimalkan pelayanan Covid-19 dan menggeser pelayanan atau tempat tidur yang non-Covid,” kata Eissenhower.

Total disiapkan 100 bed tambahan untuk menampung pasien Covid-19. Kita terpaksa mengurangi pelayanan pasien umum demi bisa merawat pasien Covid-19,” pungkasnya. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan