Bupati Bandung Imbau Masyarakat Peduli Mobilitas Ambulans

Yang kedua, urai Dewi Basmala, yaitu adanya aktivitas masyarakat yang cukup menghambat mobilisasi ambulans di jalur sekitar RSUD Al Ihsan. Selain adanya aktivitas pasar tumpah, pergerakan ambulans juga seringkali terhalang sejumlah kendaraan aplikasi online.

“Ketika suara sirine ambulans terdengar, kami harapkan masyarakat sama-sama aware memberikan kelancaran bagi pergerakan ambulans. Karena di dalam ambulans, tentu ada pasien yang kondisinya gawat darurat, dan ketika berbicara menyelamatkan nyawa, itu hitungannya detik,” kata Dewi.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami mengatakan, pihaknya telah berupaya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Namun dengan banyaknya jumlah penduduk Kabupaten Bandung, antisipasi dengan kecepatan lonjakan menjadi tidak berimbang.

“Kita akan membuat edaran, ditandatangani Pak Bupati, untuk menginstruksikan kepada semua rumah sakit untuk minimal menyediakan 30 hingga 40% bed penanganan Covid-19. Termasuk bangunan RSUD Soreang lama, setelah kepindahannya ke jalan Gading Tutuka nanti, bangunan lama akan kami siapkan untuk penanganan pasien Covid-19,” jelas Kadinkes.

Ketidakberimbangan antisipasi yang dilakukan dengan kecepatan lonjakan kasus, ujar Grace, membuat pihaknya tidak bosan untuk mengingatkan seluruh masyarakat bagaimana pentingnya menjaga protokol kesehatan (prokes).

“Upaya sudah kita lakukan. Tapi harus diingat bahwa pelayanan di hilir adalah dampak dari hulu, jadi sebesar apapun kalau kita tidak menangani hulunya, bagaimana prokes masyarakat untuk taat, patuh dan disiplin dalam menjaga 5M. Kalau 5M ini lalai, tentu akan berat pelayanan di hilirnya,” pungkasnya. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan