Meski Sudah Divaksin, Risiko Terpapar Covid-19 Masih Ada, Begini Penjelasannya

BALEENDAH – Beberapa masyarakat mengeluhkan manfaat vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan oleh pemerintah, pasalnya meski telah menjalani vaksinasi, risiko terpapar Covid-19 masih ada.

Salah satu pasien Covid-19, yang enggan disebutkan namanya, bahkan sampai mempertanyakan akurasi vaksin itu seperti apa?

Penyebab dirinya meragukan hal tersebut, yakni karena ia mengaku telah divaksin dua kali, namun masih terkonfirmasi Covid-19, dan bergejala, seperti batuk dan sesak.

“Akurasi vaksin Covid-19 itu seperti apa, toh, yang udah dua kali divaksin bisa terpapar juga,” ungkapnya saat di konfirmasi melalui telepon seluler, Rabu (9/6).

“Nah sekarang kan masih banyak masyarakat yang memang enggan divaksin, untuk mengajak mereka mau divaksin akan seperti apa kalau memang ngga ada jaminan divaksin tidak akan terkena Covid-19,” tambahnya.

Menjawab keraguan itu, Kepala Puskesmas Baleendah, Wiji Hartono mengungkapkan, vaksin Covid-19 berguna untuk memberikan kekebalan aktif pada tubuh, sehingga bisa terhindar dari virus Covid-19 atau apabila terkena pun tidak separah dengan orang yang tidak divaksin.

“Oleh karena itu, apabila masyarakat yang sudah divaksin maka bukan terbebas dari Covid-19, tetapi hal itu tergantung dari kondisi tubuh,” kata Wiji saat ditemui disela-sela kegiatan tracing di Kecamatan Baleendah, Rabu (9/6).

“Karena imunitas tubuh terbentuk oleh seseorang dan itu akan berbeda-beda, walaupun sudah divaksin tetapi harus tetap menerapkan protokol kesehatan 5M-nya,” tambahnya.

Menurutnya, vaksin bukanlah untuk membebaskan masyarakat dari Covid-19, namun, kata Wiji, manfaat vaksin tersebut untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian, dan untuk terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok.

Sehingga, lanjutnya, semakin banyak orang yang kebal terhadap suatu penyakit, maka semakin sulit bagi penyakit tersebut untuk menyebar karena tidak banyak orang yang dapat terinfeksi.

“Selain untuk meningkatkan kekebalan tubuh, vaksin tersebut manfaat sekali untuk produktivitas, sehingga adanya vaksin ini dengan jumlah kesakitan yang rendah maka bisa meningkatkan produktivitas, maka sosial ekonominya bisa meningkat,” paparnya. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan