SUMEDANG – Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang diketahui miliki program unggulan yang berdayakan masyarakat dengan memproduksi gula semut.
Akan tetapi, produksi gula semut di Desa Tegalmanggung tersebut saat ini tengah terhenti.
Kepala Desa Tegalmanggung Cecep Ali Hasan mengatakan, berhentinya produksi gula semut sebagai program unggulan desa disebabkan karena kekurangan alat.
“Program yang diunggulkan sekarang lagi tersendat, kebetulan ada kendala di mesin,” ujar Cecep saat dihubungi melalui panggilan telepon, Jumat (4/6).
Cecep menerangkan, selama ini produksi gula semut di Desa Tegalmanggung dikerjakan secara manual.
Akibatnya, kata Cecep, produksian gula semut di Desa Tegalmanggung semakin hari kian menurun.
“Masih manual, jadi semakin menurun produksinya. Kendala di produksi karena kurang alat,” pungkasnya.
Ia menerangkan, dalam memproduksi gula semut karena dilakukan secara manual maka proses pengerjaannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Kalau manual butuh waktu berjam-jam. Sebelumnya sempat berjalan, sampai digarap oleh BUMDes. Sekarang berhenti dulu karena harganya gak kekejar,” imbuh Cecep.
Dalam pemaparannya Cecep menuturkan, harapan ke depannya program unggulan yang saat ini tengah terhenti itu dapat segera berjalan kembali dan masyarakat dapat diberdayakan dalam memproduksi gula semut.
“Target tahun sekarang sudah berjalan. Walaupun pemasarannya belum meluas, tapi minimal berjalan lagi,” tutupnya. (mg6)