Pemprov Jabar Tunda Pembelanjaan Daerah, Polemik Bermunculan

“Tapi kan teman-teman optimis. Saya prinsipnya kalau memang yang melaksanakan optimis, masa kita pesimis. Sudah diingatkan, ini masa pandemi,” tambahnnya.

Artinya, sambung dia, perencanaan harus seperti yang diharapkan. Lebih maju, tapi karena ingin posisi seperti yang diajukan dari awal.

“Sekarang kita tagih target pendapatan daerah tidak tercapai, upaya apa yang sudah dilakukan?,” tanyanya.

Menurutnya, penundaan pembiayaan ini dampaknya akan ke mana-mana. “Bakal ada keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga ini harus kita diskusikan lagi,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Ketua Fraksi Demokrat, Irfan Suryanagata mengatakan bahwa hal tersebut sudah diingkatkan oleh DPRD Jabar supaya hal tersebut tidak terjadi.

“Dari dulu kami sudah memberitahu, bahwa perencanaan pendapatan itu terlampaui tinggi. Sudah kali kami dengan PKS waktu itu memberitahu,” tegasnya.

Ia pun menjelaskan, ketika hal tersebut sudah terjadi, seharusnya bukan ditunda. Melainkan untuk direvisi.

“Nah sekarang kan kejadian, oleh sebab itu harusnya bukan penundaan, tapi segera melakukan revisi perbaikan-baikan sehingga bisa lanjut,” katanya.

Saat ditanya penyebabnya terjadi, ia mengatakan bahwa hal tersebut belum ada pendapatan. “Pendapatnya belum ada uang cash,” tutupnya. (win)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan