Harga Kedelai Mahal, Pengrajin Tahu Dilema

CICALENGKA – Aksi mogok produksi tahu di beberapa tempat tengah terjadi akibat naiknya harga kedelai. Sejumlah pengrajin tahu di Cicalengka pun melakukan mogok produksi.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu pengurus tempat produksi tahu, Ahmad, 37, yang berlokasi di Dusun Nagrog, Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Benar saja, melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, terlihat tempat produksi tersebut sepi karena tengah mogok produksi.

Menurutnya, kenaikan harga kedelai saat ini terlalu berat sehingga banyak pengrajin tahu mengeluhkan hal tersebut dan memilih untuk mogok produksi. Pasalnya, satu kali penjarangan tahu minimal membutuhkan 10 kilogram kedelai. Padahal, dalam satu hari, ia membutuhkan sekitar 300 kilogram kedelai.

“Berdampak sekali, soalnya kalo perjarangan (produksi) tahu sekali bikin harus minimal 10 kilo (gram),” pungkas Ahmad.

Ia mengaku, kenaikan harga kedelai usai Hari Raya Idul Fitri yang paling terasa memberatkan.

“Pas sebelum Lebaran aja kalau gak lupa, Rp10.500 (harga kedelai per kilogram). Kemarin belanja lagi setelah Lebaran udah Rp 11.100 per satu kilo,” keluhnya.

Pengrajin tahu dari Cicalengka ini berharap agar pemerintah dapat segera mengambil tindakan untuk kembali menstabilkan harga kedelai.

Naiknya harga kedelai membuat ongkos produksi membengkak. Akan tetapi, untuk menaikkan harga pun, ia masih ragu karena akan berdampak pada pemasukan nantinya.

“Kepingin normal lagi. Karena kalau di sini mungkin bisa naikin harga. Cuma kita ngedarinnya belum semua (warga) paham. Bisa turun drastis misal sehari (pemasukan) Rp 100 ribu jadi Rp 50 ribu (rupiah),” tutup Ahmad.

Kenaikan harga kedelai bukan pertama kalinya

Ia menyebutkan, naiknya harga kedelai bukan kali ini terjadi, namun sejak awal pandemi Covid-19. Menurutnya, sejak saat itu harga kedelai telah tiga kali berubah-ubah.

“Naik awal pas pandemi, jadi bukan sekarang aja naiknya. Kalau gak salah ada tiga kali naik turun harga (kedelai),” ucap Ahmad di kediamannya pada Sabtu (29/5).

Ahmad mengaku, sebelum memasuki masa pandemi Covid-19 harga kedelai per kilogram berada di Rp6.900 hingga Rp7 ribu.

Kemudian harga kedelai kembali merangkak naik hingga jadi Rp7 .300 rupiah per kilogram.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan