Kembali ke Sekolah, Siswa di Cimahi “Diantar Hansip”

CIMAHI – Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah jenjang TK/PAUD, SD hingga SMP di Kota Cimahi dimulai pada Senin (24/5). Tercatat ada 27 dari 400 TK/PAUD, 102 dari total 116 SD dan 37 dari 45 SMP yang melaksanakan simulasi PTM.

Simulasi akan berlangsung selama enam hari ke depan atau hingga 31 mendatang. Simulasi tersebut dilakukan sebagai persiapan untuk pembelajaran langsung di sekolah yang sebenarnya yang direncanakan pada 19 Juni mendatang.

Salah satu sekolah yang melaksanakan simulasi PTM adalah SDN Cimahi Mandiri II, Jalan Djulaeha Karmita, Kota Cimahi. Para siswa nampak begitu bahagia kembali lagi ke sekolah meski baru sebatas simulasi. Sudah setahun lebih mereka tidak merasakan belajar di sekolah akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.

Dalam simulasi PTM ini, para siswa harus beradaptasi dengan kebiasaan baru ditengah pandemi COVID-19 ini. Dari mulai memasuki gerbang sekolah, jalur khusus dengan diberikan jarak harus diikuti para siswa.

Kemudian mereka juga harus mencuci tangan dan memakai handsanitizer yang sudah disiapkan pihak sekolah. Kemudian di dalam kelas, kapasitas hanya 50 persen. Siswa harus duduk sendiri-sendiri dengan masker selalu melekat menutup mulut dan hidung sebagai bagian dari ikhtiar untuk mencegah penularan COVID-19.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi Ngatiyana memantau langsung pelaksanaan simulasi PTM dihari pertama ini. Dirinya mengklaim hari pertama uji coba ini sudah sesuai dengan aturan yang ditentukan sebelumnya.

“Hari ini Kota Cimahi melaksanakan simulasi PTM untuk TK, SD, dan SMP. Simulasi PTM ini dilakukan sebelum PTM Juli nanti. Karena akan kagok kalau tidak simulasi dulu,” kata Ngatiyana.

Dirinya sangat menekankan soal penerapan protokol kesehatan selama simulasi PTM, misalnya sterilisasi ruangan kelas sebelum dan sesudah digunakan hingga siswa dan guru tidak berkerumun.

Pihak sekolah juga wajib menyediakan ruang isolasi yang bakal digunakan untuk merawat siswa yang sakit selama simulasi PTM berjalan.

“Sterilisasi kelas wajib dilakukan, ruangan disemprot dulu baru siswa bisa masuk setelah dipakai disemprot lagi. Kita siapkan ruangan isolasi juga, jadi apabila ada siswa sakit dan panas nanti diperiksa di situ. Langkah ini dipersiapkan secara matang,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan