Ucapan Terimakasih Indonesia Atas Bantuan Pencarian KRI Nanggala 402

Pemerintah Australia juga mengirimkan dua kapal perang yakni kapal HMAS Ballarat dan HMAS Sirius. HMAS Ballarat merupakan kapal jenis fregat kelas Anzac dilengkapi dengan kemampuan sonar dan helikopter MH-60R di atas kapal. Sedangkan kapal pendukung Sirius dapat mengisi ulang kapal dengan bahan bakar, air, dan persediaan pada siang dan malam hari.

Selanjutnya pemerintah Amerika Serikat menngirimkan pesawat P-8 Poseidon. Pesawat itu dilengkapi dengan Magnetic Anomaly Detector (MAD) untuk memantau medan magnet di bumi di bawah laut. MAD juga mampu membedakan benda logam besar biasa dan kapal selam termasuk mampu mengungkap lokasi kapal selam.

Kemudian pemerintah India mengirimkan Deep Submergence Rescue Vessel (DSRV). Sistem DSRV India dapat mendeteksi kapal selam hingga 1.000 meter di kedalaman laut dengan kemampuan Side Scan Sonar (SSS) dan Remotely Operated Vehicle (ROV).

MV Swift Rescue milik Singapura dengan alat deteksi bawah laut (ROV) pada pukul 09.04 WITA akhirnya mendapat kontak visual pada posisi 07 derajat 48 menit 56 detik Lintang Selatan, 114 derajat 51 menit 20 detik Bujur Timur yang mengidentifikasi tempat tenggelamnya KRI Nanggala berjarak 1.500 yard di selatan pada kedalaman 838 meter. Saat itu KRI Nanggala-402 telah terbelah menjadi tiga bagian yaitu bagian yang terlepas dari badan utama kapal selam, badan utama kapal, dan bagian belakang kapal yang tidak berbadan tekan. (Antara)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan