Menkes Sebut Mutasi Virus India Sudah Sampai di Indonesia

JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan mutasi virus COVID -19 B 1617 yang menyebar di India sudah sampai di Indonesia.

“Sedikit membahas mengenai penyebab pertama bahwa mutasi virus baru meningkatkan kasus di India, bahwa virus itu sudah masuk juga di Indonesia,” kata Budi Gunadi di Kantor Presiden Jakarta, Senin, (26/4).

Menurut Budi, ada 10 orang di Indonesia yang teridentifikasi sudah terkena Virus Corona varian B1617.
“Enam di antaranya adalah impor, jadi masuk dari luar negeri, empat di antaranya adalah transmisi lokal, ada 2 orang di Sumatera, 1 orang di Jawa Barat, dan 1 orang di Kalimantan Selatan,” tambah Budi.
Budi pun meminta agar provinsi-provinsi di Sumatera, Jawa Barat dan Kalimantan untuk lebih berhati-hati untuk selalu mengontrol pandemi COVID-19.
“Pemerintah sudah menangguhkan sementara pemberian visa kunjungan dan visa tinggal terbatas. Dan menolak masuknya orang asing yang memiliki riwayat perjalanan 14 hari terakhir ke India, sebelum masuk ke Indonesia,” ungkap Budi.
Sementara WNI yang datang dari India atau memiliki riwayat perjalanan dalam 14 hari terakhir ke India masih boleh masuk ke Indonesia. Persyaratannya, harus menjalani karantina selama 14 hari.
“Mereka harus dikarantina 14 hari. Titik kedatangan juga sudah diatur kemarin oleh Pak Menko hanya di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda, Bandara Kualanamu, dan Bandara Sam Ratulangi. Pelabuhan lautnya juga hanya di Batam, Tanjung Pinang, dan Pelabuhan Dumai,” tambah Budi.

Protokol Kesehatan

Budi memastikan semua yang pernah datang atau mengunjungi India akan dilakukan “genome sequencing”. Hal ini agar dapat melihat apakah terdapat mutasi baru atau tidak.
“Protokol kesehatan juga dilakukan untuk tenaga migran Indonesia. Karena puluhan ribu yang masuk, sudah masuk di atas 100 ribu orang dan akan masuk puluhan ribu,” tambah Budi.
Beberapa titik titik seperti Batam, Kepulauan Riau selanjutnya perbatasan Indonesia dengan Sabah dan Sarawak, seperti Entikong, Nunukan, Malinau juga akan diperkuat “screening” dan proses karantina.
“Sehingga orang yang masuk akan kita tes dan pastikan semua hasil tesnya kita kirim untuk ‘genome sequencing’. Untuk melindungi rakyat Indonesia dari potensi virus baru yang masuk,” kata Budi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan