Covid-19 di Antapani Tinggi Karena Klaster Perumahan

BANDUNG – Kecamatan Antapani, Kota Bandung menempati peringkat pertama kasus terkonfirmasi positif aktif Covid-19. Berdasarkan laman resmi Covid-19 Kota Bandung, Kecamatan Antapani kini memiliki 85 kasus positif aktif, dengan total akumulasi positif 910.

Menjawab hal itu, Camat Antapani, Rahmawati Mulia membeberkan mengapa wilayah administrasinya kini menduduki posisi pertama peta Covid-19 di Bandung.

“Sesaat wilayah Antapani jadi urutan pertama Covid, saya langsung hubungi kepala puskesmas nanya penyebabnya. Dan ini ternyata kluster tempat kerja. Yang ketika mereka sampai rumah lalu anggota keluarga mereka terkontaminasi, jadilah kluster rumah,” kata Rahmawati di Bandung, Selasa (20/4/2021).

Menurutnya, kluster rumah ini berasal dari kawasan perumahan, dan bukan pemukiman padat penduduk.

Meskipun begitu, saat ini pihaknya belum akan mengajukan PPKM skala RT/RW. Hal tersebut berdasarkan data yang dimiliki tim kecamatan bahwa batas atas positif aktif Covid-19 tingkat RT belum tersentuh.

“Permendagri itu isinya adalah jika ada lebih 10 rumah dalam satu RT baru PPKM tingkat RT/RW. Tapi di kita itu tidak ada sampai kasus segitu. Sebetulnya dalam satu RT itu sedikit, tapi kalau diakumulasikan menjadi banyak,” katanya.

Ia pun menambahkan, adanya tim Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) dari Pemprov Jawa Barat yang gencar lakukan 3T membuat jumlah akumulatif Covid-19 di Kecamatan itu menjadi tinggi. Ketika didapati seseorang yang terpapar Covid, maka 30 orang yang kontak erat dengannya akan ditracing dan dilakukan rapid antigen.

“Kalau tes rapid antigen itu reaktif akan kita lanjutkan ke pemeriksaan PCR. Tapi, kalau dari hasil rapid antigennya sudah positif maka langsung dinyatakan terpapar positif Covid,” ujarnya.

Saat ini, Satuan Tugas (Satgas) Kecamatan tetap gencar melakukan kampanye ke masyarakat perihal bahaya Covid-19. Hal ini bertujuan untuk menekan penyebaran virus di Kecamatan itu.

“Yang kami lakukan tetap turun ke RW, dengan satgas Kelurahan dan Kecamatan sambil melakukan Razia Masker (Raker),” ujarnya.

” Selain itu juga, kami sering memberikan vitamin karena kita juga ada sokongan dari Yayasan Dana Sosial Priangan,” tambahnya.

Selain itu, Rahmawati juga mengungkapkan bahwa Kecamatan Antapani memiliki lumbung beras pangan, di mana setiap bulannya 400 pak dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.

Tinggalkan Balasan