ASN Harus Ikut Pantau Pemudik

“Mereka mempunyai tugas, untuk memantau pertama adalah pemudik. Jika ada pemudik untuk segera dilaporkan karena sudah ada groupnya. Langsung dilaporkan langsung ngelink ke GOR,” katanya seperti dikutip dari Radar Banyumas (Fajar Indonesia Network Grup).

Pemantauan pemudik oleh ASN ia sebut, direncanakan dimulai tanggal 1 Mei nanti. Untuk jadwal nanti akan ditentukan waktu dan di desa mana.

“Jadi ASN itu dari masing-masing OPD sudah punya jadwal yang dikoordinir oleh masing-masing Sekdin di masing-masing OPD. Umpamanya waktu itu saya Sekdin di Dinporabudpar, saya waktu itu adalah jatah di Kecamatan Kedungbanteng. Kecamatan Kedungbanteng ada 14 desa, saya butuh 14 ASN di lingkup kami kemudian sudah kami jadwal nama A di desa A, dan sebagainya,” jelasnya.

Ia sampaikan, nantinya ASN juga akan berkolaborasi dengan gugus tugas RT, dan desa dalam melakukan pemantauan tersebut.

“Sehingga pak kades  begitu ada pemudik datang sebagainya ngelink ke GOR langsung boleh dikatakan kontak ke Dinhub untuk langsung menjemput bawa ke GOR,” ujarnya.

Prinsipnya begitu pemudik sampai di rumah tujuan, dilaporkan dan langsung di bawa ke GOR Satria. Disana ia jelaskan, akan dilakukan pengecekan kesehatan.

“Mudik langsung dibawa ke GOR. Nanti disana diperiksa dulu seperti tahun lalu. Jika nanti di GOR tidak positif bisa kembali ke desa karantina desa atau mandiri. Prinsipnya tetap karantina,” tuturnya.

Tugas ASN bukan hanya memantau pemudik saja. Pengawasan masjid dan mushola selama ramadan jadi tugas tambahan. Juga mesti mengedukasi dan ikut melindungi komorbid.

“Tugas kedua adalah mengedukasi komorbid. Agar tetap memakai masker, tidak pergi kemana-mana dan mengkonsumsi makanan yang sehat.

Memang cukup berat bagi ASN, tapi bupati minta diaktifkan lagi. Dari kecamatan juga akan ikut membantu,” terangnya. (fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan